Garuda Muda Jadi Sorotan! Pelatih Serbia Ikut Sentil Timnas Indonesia Usai Tersingkir di SEA Games 2025
- kitagaruda/Doc.Dragan Dukanovic
Jakarta, tvOnenews.com - Kegagalan Timnas Indonesia U-22 melangkah ke babak semifinal SEA Games 2025 turut menyita perhatian kalangan sepak bola internasional. Salah satu suara yang memberikan sorotan tajam datang dari Dragan Djukanovic, pelatih asal Serbia yang kini menukangi klub raksasa Maladewa, Maziya.
Garuda Muda sejatinya menutup fase grup dengan kemenangan meyakinkan 3-1 atas Myanmar pada laga pamungkas di Chiang Mai. Namun, hasil tersebut terasa pahit karena Indonesia tetap tersingkir akibat kalah produktivitas gol dari Malaysia dalam persaingan tiket runner-up terbaik.
Malaysia berhak melaju ke semifinal setelah mencetak total empat gol sepanjang fase grup, sementara Indonesia hanya mampu mengemas tiga gol. Meski memiliki poin dan selisih gol yang sama, perbedaan produktivitas ini menjadi penentu nasib sekaligus menyoroti lemahnya efektivitas permainan Indonesia.
- ANTARA FOTO/NAY/sth/foc.
Fakta tersebut dinilai mencerminkan persoalan mendasar dalam penerapan taktik dan disiplin bermain. Sejumlah peluang yang gagal dimaksimalkan menjadi harga mahal yang harus dibayar skuad asuhan Indra Sjafri.
Dalam wawancara eksklusif bersama tvOnenews.com, Dragan Djukanovic yang pernah berkiprah di Indonesia bersama PSIS Semarang dan Borneo FC menyampaikan pandangan kritisnya. Pelatih berusia 55 tahun itu menilai sepak bola modern menuntut lebih dari sekadar bakat alami semata.
“Saran saya untuk para pemain adalah mereka harus bekerja keras memperbaiki diri, terus belajar, dan mengikuti perkembangan sepak bola modern,” ujar Dragan. Menurutnya, banyak pemain kerap terlena oleh kemampuan individu tanpa diimbangi pemahaman taktik yang matang.
Ia juga menekankan pentingnya aspek mentalitas sebagai fondasi utama untuk bersaing di level tertinggi. Fokus, hasrat berkembang, dan disiplin dinilai menjadi elemen yang tidak bisa ditawar dalam perjalanan seorang pesepak bola profesional.
“Mereka harus memiliki fokus penuh pada progres, serta disiplin dan motivasi tinggi dalam setiap pertandingan,” tambahnya. Dragan menilai mentalitas inilah yang kerap menjadi pembeda di turnamen singkat seperti SEA Games.
Tak hanya mengulas performa pemain, Djukanovic turut menyoroti peran krusial pelatih dalam ajang kompetitif. Ia menegaskan bahwa tugas pelatih bukan sekadar menyusun daftar pemain, melainkan membangun sistem permainan yang jelas dan konsisten.
“Bagi pelatih, hal terpenting adalah menciptakan atmosfer yang tepat dan bekerja keras, terutama dalam aspek taktik,” jelasnya. Menurut Dragan, kedisiplinan taktik yang diterapkan secara konsisten akan memberikan dampak nyata di lapangan.
- Doc.Dragan Dukanovic
Pandangan tersebut seakan menjadi cermin atas performa Timnas Indonesia di fase grup SEA Games 2025. Minimnya variasi serangan dan kesulitan membongkar pertahanan lawan membuat Garuda Muda gagal mencetak gol tambahan yang sangat dibutuhkan.
Disiplin posisi dan pemahaman taktik kini menjadi pekerjaan rumah besar bagi sepak bola Indonesia. Tanpa perbaikan mendasar dalam edukasi pemain dan kematangan strategi, potensi besar yang dimiliki Garuda Muda berisiko terus terbuang sia-sia di level internasional.
Sebelum kegagalan di SEA Games 2025, Timnas Indonesia sebenarnya sudah lebih dulu menelan tiga hasil mengecewakan lainnya. Rangkaian kegagalan tersebut menjadi catatan pahit bagi perjalanan sepak bola nasional sepanjang tahun ini.
Kegagalan pertama datang dari Timnas Indonesia U-23 di ajang Piala AFF U-23 2025. Tim asuhan Gerald Vanenburg harus puas menjadi runner-up setelah takluk dari Vietnam di partai final.
Kegagalan berikutnya dialami Timnas Indonesia senior pada Kualifikasi Piala Dunia 2026. Di bawah asuhan Patrick Kluivert, skuad Garuda finis sebagai juru kunci pada ronde keempat kualifikasi zona Asia.
Rangkaian hasil negatif itu kemudian ditutup dengan kegagalan Timnas Indonesia U-22 di SEA Games 2025. Situasi ini menjadikan tahun 2025 sebagai periode penuh tantangan bagi sepak bola Tanah Air dan para pendukung setianya.
(sub)
Load more