Asnawi Mangkualam Bongkar Fakta Sebenarnya! Bantah Keras Tuduhan Arya Sinulingga soal Drama Kapten Timnas Indonesia: Tidak Ada di Lokasi, tapi Klarifikasi Seakan-akan Benar Adanya
- Instagram Asnawi Mangkualam / tangkapan layar youtube BEBAS
tvOnenews.com - Isu panas mengenai polemik ban kapten Timnas Indonesia kembali meledak setelah pernyataan anggota Exco PSSI, Arya Sinulingga, menjadi sorotan publik.
Di tengah memanasnya rumor keretakan ruang ganti, nama Asnawi Mangkualam, yang saat itu dipercaya mengenakan ban kapten, langsung terseret dalam perdebatan yang tak kunjung reda.
Asnawi pun akhirnya buka suara, menegaskan bahwa apa yang disampaikan Arya tidak sesuai fakta dan justru memicu kesalahpahaman baru di tengah suporter.
Polemik ini beriringan dengan drama yang terjadi di balik layar skuad Garuda ketika bertandang ke markas China pada putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Saat itu, rumor ketidakharmonisan pemain di era Shin Tae-yong mencuat ke permukaan dan memancing spekulasi soal sosok yang paling layak menjadi pemimpin di lapangan.
Dalam konteks inilah, bantahan Asnawi menjadi penting, bukan hanya untuk menjelaskan duduk perkara sebenarnya, tetapi juga meredakan isu yang mengarah pada dugaan retaknya ruang ganti Timnas Indonesia.
Asnawi Membantah Keras: Ini Asal Ngomong atau Bagaimana?
Isu lama mengenai disharmoni internal Timnas Indonesia kembali mencuat setelah Arya Sinulingga menyebut ada masalah ruang ganti saat Garuda menghadapi China di Qingdao pada 15 Oktober 2024.
Melansir dari kanal YouTube BEBAS, Arya mengklaim bahwa pergantian ban kapten dari Jay Idzes ke Asnawi adalah bukti adanya konflik internal. “Kalau tidak ada masalah ruang ganti, tidak mungkin Jay Idzes diganti jadi kapten,” ujar Arya.
- Instagram Asnawi Mangkualam
Sontak pernyataan itu langsung mendapat respons keras dari Asnawi Mangkualam. Melalui Instagram pada Kamis (11/12/2025) malam, kapten Timnas Indonesia tersebut mempertanyakan dasar ucapan Arya. Ia menegaskan bahwa Arya bahkan tidak sedang berada di China saat momen itu terjadi.
“Ini asal ngomong atau bagaimana? Tolong jelasin Je (Jeje), biar bapak ini mengerti bagaimana. Tidak ada di lokasi, tapi klarifikasi seakan-akan benar adanya. Coba di publik, siapa yang memberitahu bapak perihal kapten itu? Apakah pelatih, pemain, atau ofisial? Tolong sampaikan biar tidak menjadi bola liar di publik,” tulis Asnawi dengan nada tegas.
Penjelasan Detail Asnawi: Ban Kapten Sudah Ditentukan Sebelum Laga China
Asnawi kemudian memberikan klarifikasi yang lebih panjang, menjelaskan bahwa keputusan soal ban kapten sudah dibicarakan jauh sebelum laga tandang ke China. Ia mengungkap bahwa dirinya bahkan pernah berniat menyerahkan jabatan kapten setelah laga melawan Australia pada 10 September 2024.
Ia menegaskan bahwa diskusi mengenai kapten dilakukan bersama Jay Idzes, Sandy Walsh, Thom Haye, dan Rizky Ridho.
- Instagram Asnawi Mangkualam
“Waktu itu setelah makan malam saya mengajak Jay, Sandy Walsh, Thom Haye, Ridho untuk membahas soal kapten ini ke pelatih siapa first captain dan vice. Ketika itu Coach Shin tetap mempercayakan first captain ke saya dan Jay sebagai vice,” tutur Asnawi.
Ia juga menjelaskan alur pengambilan keputusan yang sebenarnya sangat jelas dan mudah dipahami.
“Saya rasa masalah ini jika paham bola tidak perlu dibahas karena memang jelas alurnya seperti itu. Ketika first captain bermain tetap akan memakai ban kapten. Tetapi jika tidak bermain diberikan ke vice captain. Tapi kenapa seakan-akan saya selalu disudutkan di permasalahan ini,” lanjutnya.
Asnawi menegaskan kembali ketulusannya menerima keputusan pelatih. Ia bahkan mengakui pernah merasa performanya menurun dan ada pemain lain yang lebih layak.
“Jika saya diberikan kepercayaan saya bangga. Tapi ketika diberikan ke yang jauh lebih baik saya ikhlas. Alasan saya ingin memberikan ke yang lain karena that time saya rasa performa saya menurun dan ada yang lebih pantas,” tegas mantan pemain PSM Makassar tersebut.
Hubungan dengan Drama Ruang Ganti di Era Shin Tae-yong
Pernyataan Arya dan bantahan Asnawi semakin memperlebar kembali isu lama terkait disharmoni skuad Garuda di era Shin Tae-yong.
Ketika Indonesia bertandang ke China, berbagai rumor menyebut adanya ketegangan antar pemain senior dan pemain naturalisasi, termasuk soal siapa yang paling layak menjadi kapten.
Drama itu sempat mereda, namun kini kembali bergulir setelah ucapan Arya dianggap tidak akurat dan merugikan pemain. Klarifikasi Asnawi menjadi momen penting untuk menghentikan misinformasi yang memicu perdebatan di kalangan suporter dan netizen.
Polemik soal ban kapten di Timnas Indonesia kembali menunjukkan betapa sensitifnya kondisi internal skuad Garuda di mata publik. Bantahan tegas Asnawi bukan hanya untuk membela diri, tetapi juga menegakkan fakta agar rumor yang berpotensi memecah belah pendukung tidak terus beredar.
Pada akhirnya, transparansi dari semua pihak menjadi kunci menjaga soliditas Timnas Indonesia jelang berbagai agenda besar yang menanti. (udn)
Load more