Nasib 3 Legenda Timnas Indonesia yang Pernah Bela PSM dan Persebaya setelah Dipecat Klub Liga 2
- VIVA-Persebaya
tvOnenews.com — Pertandingan Liga 1 yang mempertemukan dua tim besar Tanah Air, PSM Makassar dan Persebaya Surabaya, berlangsung panas di Stadion BJ Habibie, Parepare, Sabtu (6/12/2025). Laga sarat gengsi itu berakhir imbang 1-1.
Sejak kick off, intensitas pertandingan langsung tinggi. Tuan rumah membuka keunggulan cepat melalui Savio Roberto pada menit ke-8.
Namun Persebaya hanya butuh empat menit untuk menyamakan kedudukan lewat skema lemparan ke dalam Catur Pamungkas yang diselesaikan kapten tim Bruno Moreira pada menit ke-12.
- Instagram/@brunomoreira99
Skor 1-1 bertahan hingga bubaran. Drama sempat terjadi di akhir babak kedua ketika wasit Fairuski mengeluarkan kartu merah untuk Akbar Tanjung. Setelah meninjau VAR, keputusan dianulir dan diganti menjadi kartu kuning.
Pertemuan kedua tim era perserikatan ini selalu menyedot perhatian, bukan hanya karena sejarah panjang bentrokan mereka, tetapi juga karena banyak pemain besar pernah berganti kostum di antara keduanya.
Tiga di antaranya kini menjadi sorotan yakni Aji Santoso, Kurniawan Dwi Yulianto, dan Kurnia Sandy. Ketiganya adalah legenda PSM sekaligus Persebaya, dan ketiganya juga mantan pilar Timnas Indonesia.
Namun perjalanan mereka sebagai pelatih di tahun 2025 terbilang berat, hingga masing-masing harus berpisah dengan klub Liga 2.
1. Aji Santoso
- Persebaya
Pelatih senior Aji Santoso resmi dilepas Persela Lamongan setelah rangkaian hasil buruk di awal musim.
Presiden klub Fariz Julinar Maurisal mengatakan keputusan itu diambil karena Aji gagal memenuhi target.
“Manajemen memutuskan mengevaluasi Coach Aji Santoso karena tidak mencapai targetnya selama empat pertandingan awal,” ujar Fariz.
Meski begitu, Aji tak perlu menunggu lama untuk kembali bekerja. PSPS Pekanbaru langsung bergerak menawarkan posisi pelatih kepala setelah memecat Ilham Romadhona.
Sebagai pemain, Aji adalah sosok penting di dua klub besar ini. Ia mempersembahkan gelar untuk Persebaya (1996/1997) dan PSM (1999/2000).
Pria kelahiran Malang itu juga mengantongi 46 caps bersama Timnas Indonesia sepanjang 1990–2000.
2. Kurniawan Dwi Yulianto
- tvOnenews.com/Ilham Giovani Pratama
Kurniawan Dwi Yulianto dan Kurnia Sandy berada dalam satu tim kepelatihan di PSPS Pekanbaru. Kurniawan sebelumnya menjabat direktur teknis, sementara Kurnia menjadi pelatih kiper.
Namun kebersamaan mereka hanya berlangsung tiga bulan. PSPS Pekanbaru mendepak keduanya pada Septermber 2025 lalu.
Beruntungnya Kurniawan langsung mendapat tempat baru. Ia ditunjuk sebagai asisten pelatih Indra Sjafri di Timnas Indonesia U-22 yang akan berlaga di SEA Games 2025.
Sebagai pemain, Kurniawan adalah ikon sepak bola nasional era 90-an. Ia ikut membawa PSM juara Liga Indonesia 1999/2000, dan mengangkat trofi lagi bersama Persebaya pada 2004.
3. Kurnia Sandy
Sementara itu, masa depan Kurnia Sandy belum menemui kejelasan setelah ikut terdepak dari PSPS bersama pelatih kepala Ilham Romadhona dan Kurniawan.
Hingga kini belum ada informasi klub mana yang akan menjadi pelabuhan barunya.
Padahal Kurnia Sandy dikenal sebagai salah satu kiper paling berbakat yang pernah dimiliki Indonesia.
Ia pernah berkarier di Italia bersama Sampdoria, serta memperkuat PSM Makassar (2001–2003) dan Persebaya (2008–2009).
Load more