PSSI Harus Hati-hati Jika Ingin John Herdman Jadi Pelatih Timnas indonesia, Juru Taktik Asal Inggris Ini Pernah Terlibat Skandal Memalukan
- canadasoccer.com
Jakarta, tvOnenews.com - PSSI harus berhati-hati jika ingin merekrut John Herdman sebagai pelatih Timnas Indonesia yang baru. Pasalnya, juru taktik asal Inggris ini pernah terlibat skandal hingga mendapat teguran.
John Herdman resmi mendapatkan teguran tertulis terkait kasus dugaan spionase menggunakan pesawat tak berawak pada Olimpiade 2024 Paris. Temuan tersebut mencuat dari laporan internal yang memicu pembentukan komite disiplin independen.
Dikutip dari The Athletic, Panel beranggotakan tiga orang yang ditunjuk di luar struktur Federasi Sepak Bola Canada menggelar sidang disiplin khusus untuk menyelidiki kasus tersebut. Namun, hasil sidang tidak menjatuhkan sanksi tambahan seperti skorsing atau denda bagi Herdman.
“Sore ini, Komite Disiplin Independen merilis keputusannya atas tuduhan pelanggaran yang dilakukan John Herdman. Komite independen memberi tahu para pihak bahwa Tuan Herdman dinyatakan telah melakukan pelanggaran berdasarkan Kode Disiplin Canada Soccer. Komite menetapkan sanksi yang tepat adalah surat teguran dan memberi tahu para pihak bahwa keputusan mereka bersifat final dan mengikat. Canada Soccer masih menganalisis keputusan komite tersebut," bunyi pernyataan resmi Federasi Sepak Bola Canada pada 29 Maret 2025.
- X/CanadaSoccerEN
Herdman, yang selama ini dikenal sebagai sosok pelatih dengan reputasi kuat di sepak bola Kanada, langsung merespons keputusan tersebut. Ia menyampaikan pembelaan terhadap integritasnya sekaligus rasa lega karena kasus telah dianggap tuntas.
"Saya mengakui keputusan Komite Disiplin, yang diakhiri dengan teguran, tanpa skorsing atau denda, dan mengakhiri masalah ini," ujarnya. "Saya ingin menyampaikan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada para pemain dan staf yang telah mendampingi saya selama proses ini. Kesediaan Anda untuk maju dan mempertahankan budaya yang kita bangun bersama sangatlah berharga. Kita telah menciptakan tim yang dipersatukan oleh rasa hormat dan nilai-nilai bersama, dan saya berterima kasih atas dukungan Anda."
Dalam pernyataannya, Herdman juga menegaskan bahwa prinsip kepelatihan yang ia pegang tidak berubah. Sepanjang karier, ia selalu berusaha memimpin dengan nilai utama seperti profesionalisme, kejujuran, serta menghormati persaingan.
"Sepanjang karier saya, saya telah memimpin dengan integritas, transparansi, dan rasa hormat yang mendalam terhadap olahraga ini. Hal itu tidak berubah. Saya bekerja sama selama proses berlangsung, termasuk presentasi yang lengkap dan transparan kepada Komite Disiplin."
- X/CanadaSoccerEN
Ia juga mengakui bahwa proses yang dijalaninya cukup berat, namun tidak mengurangi rasa bangganya terhadap perjalanan panjangnya di sepak bola Kanada.
"Meskipun masa ini sangat menantang, saya tetap bangga dengan masa-masa saya bersama Canada Soccer dan apa yang telah kita capai bersama. Saya berharap dapat melanjutkan perjalanan saya di dunia sepak bola. Saya tetap fokus pada hasrat saya — melatih, membimbing, dan membantu tim mencapai potensi penuh mereka."
Herdman memang menjadi tokoh penting dalam sejarah sepak bola Kanada. Ia mulai melatih tim putri sejak 2011 dan membawa mereka meraih dua medali perunggu Olimpiade pada 2012 serta 2016. Pada 2018, ia naik jabatan menjadi pelatih tim putra dan berhasil membawa Kanada lolos ke Piala Dunia 2022, penampilan pertama mereka sejak 1986.
Namun, laporan yang dirilis November lalu menyebut bahwa praktik pemantauan rahasia terhadap calon lawan sudah berlangsung sebelum Olimpiade Paris, dan nama Herdman ikut disinggung dalam temuan tersebut. Hal itulah yang kemudian menjadi dasar pemanggilan dirinya oleh komite disiplin.
Herdman meninggalkan jabatan pelatih Toronto FC pada akhir November 2025, menyebut bahwa ini merupakan “waktu yang tepat” untuk membuka lembaran baru dalam kariernya.
Hal ini tentu harus menjadi perhatian serius bagi PSSI jika ingin merekrut John Herdman. Sebab, Timnas Indonesia saat ini tengah menjadi sorotan usai gagal ke Piala Dunia 2026. (fan)
Load more