Diterpa Dua Kali Ganti Pelatih, Kondisi Pemain Naturalisasi Timnas Indonesia Dibongkar Pengamat, Jay Idzes dkk Diyakini Tak Goyah
- Instagram @erickthohir
tvOnenews.com - Timnas Indonesia sedang berada di fase yang tidak mudah setelah mengalami dua kali pergantian pelatih dalam waktu berdekatan.
Namun di tengah situasi yang bergejolak, para pemain naturalisasi justru menunjukkan loyalitas yang tidak luntur sedikit pun.
Komitmen mereka terhadap Merah Putih diyakini tetap kokoh, meski kondisi internal tim belum stabil.
Nama-nama seperti Jay Idzes, Emil Audero, dan Calvin Verdonk adalah contoh pemain yang merasakan langsung masa transisi sejak era Shin Tae-yong berakhir.
- afc
Ketika PSSI menunjuk Patrick Kluivert sebagai pengganti, para pemain tetap bekerja profesional, meski akhirnya pelatih asal Belanda itu juga harus lengser setelah gagal membawa Indonesia melangkah lebih jauh di Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Kini, ketika federasi kembali berburu nakhoda baru, sorotan publik bukan lagi sekadar pada kursi pelatih, tetapi juga pada bagaimana para pemain naturalisasi mempertahankan dedikasi mereka terhadap proyek besar Timnas Indonesia di bawah kepemimpinan Erick Thohir.
Menurut pengamat sepak bola nasional Ronny Pangemanan, atau yang akrab disapa Bung Ropan, komitmen pemain naturalisasi masih sangat kuat.
Ia meyakini bahwa selama Erick Thohir masih memimpin PSSI, para pemain tersebut tidak akan ragu untuk terus membela Merah Putih.
- Instagram @c.verdonk
“Selama Pak Erick masih menjadi Ketua Umum PSSI, saya pikir para pemain naturalisasi akan tetap berkomitmen dengan Timnas Indonesia. Siapa pun pelatihnya, mereka harus menerima sebagai pemain profesional,” ujar Bung Ropan melalui YouTube Nusantara TV.
Ia menambahkan bahwa PSSI tengah mengincar pelatih dengan kualitas lebih baik dibanding Patrick Kluivert.
Hal itu diprediksi akan membuat para pemain naturalisasi semakin semangat karena merasa menjadi bagian penting dari proyek jangka panjang Timnas Indonesia.
Sebagian besar pemain naturalisasi memang dipersiapkan untuk masa depan panjang skuad Garuda.
- ANTARA
Bung Ropan menyoroti bahwa banyak dari mereka masih berusia ideal untuk terus berkembang bersama Timnas.
Jay Idzes, Emil Audero, Calvin Verdonk, hingga Kevin Diks, mereka akan selalu siap. Mungkin yang sudah tua-tua, itu yang posisinya masih dipertanyakan, seperti Thom Haye, Joey Pelupessy, Marc Klok, Jordi Amat,” tuturnya.
Ia menegaskan bahwa banyak pemain naturalisasi memperlihatkan emosi dan kecintaan mereka terhadap Indonesia saat bertarung di lapangan.
"Itu bisa dilihat dari cara bermain dan kengototan mereka di lapangan. Untuk Garuda dan Merah Putih, mereka bertarung habis-habisan. Saat kalah melawan Irak, mereka tersungkur dan menangis. Itu bukti kesungguhan mereka," lanjutnya.
Pengamat lainnya, Kesit Budi Handoyo, juga percaya bahwa para pemain naturalisasi maupun diaspora masih sangat memegang komitmen tersebut.
Ia mengambil contoh Jay Idzes, yang kini tampil cemerlang bersama Sassuolo di Italia.
- Sassuolo Official
Dari berbagai pernyataan Idzes yang terekam saat wawancara klub, Kesit melihat betapa dalam rasa bangga sang pemain ketika membela Indonesia.
Menurut Kesit, tugas PSSI selanjutnya adalah menjaga motivasi pemain-pemain tersebut agar tetap percaya bahwa proyek Timnas Indonesia masih berjalan dan memiliki tujuan besar, salah satunya mengincar pencapaian lebih baik di Piala Asia 2027.
"Dari pernyataan itu, dia punya komitmen yang kuat. Demikian juga dengan Verdonk, Justin Hubner, hingga Ivar Jenner. Saya yakin mereka juga masih memiliki keyakinan yang kuat bersama Timnas Indonesia," ucap Kesit.
"Saya pikir yang harus diperkuat lagi adalah bagaimana federasi bisa meyakinkan para pemain-pemain ini bahwa proyek ini masih terus berjalan. Masih ada asa yang bisa diraih. Misalnya, Piala Asia 2027," lanjutnya.
"Pemain-pemain seperti Jay Idzes, Joey Pelupessy, Verdonk, masih bisa menjadi andalan, dan itu menjadi event terdekat yang harus bisa dibuktikan oleh PSSI untuk bisa meraih hasil yang lebih baik dari Piala Asia sebelumnya," pungkas Kesit.
Load more