Kilas Balik Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2021: Revenge dari Malaysia, tapi Cuma Bawa Pulang Medali Perunggu
- PSSI/Antara
tvOnenews.com - Hanya dalam hitungan hari, Timnas Indonesia U-23 akan segera berangkat ke Thailand dengan misi berat di SEA Games 2025.
Bukan sekadar kata-kata, pelatih Indra Sjafri dan skuadnya dibebankan target tinggi yaitu mempertahankan emas yang pernah diraih di SEA Games edisi sebelumnya.
Meski begitu, Indra Sjafri tak mau pasang target muluk-muluk. Medali perak menjadi tujuan yang paling realistis di SEA Games 2025 Thailand mendatang.
Puluhan tahun ikut SEA Games, jalan berliku dilalui Timnas Indonesia U-23 meskipun pada faktanya pernah tiga kali raih medali emas yakni pada 1987, 1991, dan 2023.
Selain keberhasilan, tidak jarang kegagalan dan kesedihan diterima Garuda Muda, salah satunya pada SEA Games edisi 2021 silam yang berlangsung di Vietnam.
Dilatih Shin Tae-yong, skuad yang di bawa cukup familiar untuk saat ini. Rizky Ridho, Witan Sulaeman, hingga Egy Maulana Vikri jadi contohnya.
Kendati demikian, lagi-lagi Timnas Indonesia U-23 gagal membawa pulang medali emas yang saat itu tak kunjung kembali ke Jakarta setelah 30 tahun.
Lalu, bagaimana kisah lengkap tentang perjalanan Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2021?
- ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/Pool/wsj
Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2021 ini bisa dibilang sebagai generasi yang menjanjikan. Bagaimana tidak, jam terbang mereka di bawah STY saat itu sudah cukup banyak.
Mulai dari Rizky Ridho, Ronaldo Kwateh, Witan Sulaeman, Marselino Ferdinan, sampai Egy Maulana Vikri dipanggil oleh Shin Tae-yong demi merealisasikan medali emas.
Tergabung di grup A bersama tuan rumah Vietnam, Myanmar, Filipina, dan Timor Leste, Timnas Indonesia U-23 jelas diunggulkan untuk lolos semifinal.
Akan tetapi, tantangan berat langsung diterima Garuda Muda. Vietnam menjadi lawan pertama yang dihadapi dalam laga pembuka grup A.
Hasilnya, Vietnam yang didukung 16 ribu suporter menang telak atas Timnas Indonesia U-23 yang katanya dihuni oleh generasi emas hingga pelatih top macam Shin Tae-yong.
Kekalahan ini seolah menampar wajah Timnas Indonesia U-23. Jalan menuju medali emas SEA Games makin sulit walaupun baru pertandingan pertama.
Selanjutnya, Garuda Muda berhasil bangkit. Kemenangan atas Myanmar (3-1) dan Timor Leste (4-1) pada akhirnya bawa mereka lolos ke semifinal sebagai runner-up grup A.
Dari sinilah petaka muncul. Saingan terberat di Asia Tenggara yaitu Thailand datang sebagai penantang di semifinal. Garuda pun tak mau malu pada babak ini.
- ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/Pool/wsj
Akan tetapi, rezeki belum berpihak kepada Timnas Indonesia U-23. Perjuangan keras mereka kandas setelah Thailand mencetak gol di babak extra time.
Harapan satu-satunya ialah tinggal medali perunggu. Namun, Malaysia yang kalah dari Vietnam di semifinal juga ingin membawa pulang penghargaan itu.
Ini menjadi kesekian kalinya Timnas Indonesia U-23 bertemu dengan Malaysia di SEA Games. Akan tetapi, tentu yang paling membekas ketika kalah pada edisi 2011.
Sehingga wajar kalau Garuda Muda mengusung misi balas dendam di perebutan medali perunggu SEA Games 2021. Lagi-lagi, pertandingan kemudian berjalan ketat.
Tak ada pemenang di waktu normal sampai pemenang harus ditentukan adu penalti. Masih segar diingatan ketika Malaysia klaim medali emas SEA Games 2011 lewat babak ini.
Kendati demikian, generasi yang berbeda satu dekade ini punya mental jauh lebih kuat. Penjaga gawang Ernando Ari tampil heroik dengan gagalkan dua eksekutor Malaysia.
Timnas Indonesia U-23 akhirnya kunci medali perunggu usai kalahkan Malaysia melalui adu penalti dengan skor 4-3 setelah main imbang 1-1 pada waktu normal.
Ini menjadi medali perunggu kelima bagi Timnas Indonesia di SEA Games setelah meraih pencapaian serupa pada edisi 1981, 1989, 1999, dan 2017.
(han)
Load more