Tak Mau Tutupi Lagi, Meski Masuk FIFA Puskas Award 2025, Rizky Ridho Sebut Dulu Tak Kenal Gizi: Kita 8 Tahun Makan Sempol, Saya Baru Tahu Protein dari...
- Instagram/Rizky Ridho
Ridho pun mengakui hal itu sambil tertawa mengenang masa lalunya: “Semua kita makan, yang penting cukup uangnya. Kita delapan tahun makan sempol.”
Namun kebiasaan ini jelas berpotensi menghambat performa atlet, terutama dalam hal pemulihan dan stamina.
Kedatangan Shin Tae-yong membawa perubahan besar di tubuh Timnas. Mantan pelatih Korea Selatan itu tidak hanya fokus pada taktik, tetapi juga mengubah pola hidup pemain dari dasar.
Pola makan, tidur, hingga latihan fisik semua diperketat. Edukasi gizi menjadi salah satu program kunci yang diterapkannya di berbagai level Timnas.
Ridho menyebut bahwa dirinya benar-benar baru paham soal nutrisi setelah dibimbing langsung oleh STY.
“Saya baru tahu makanan yang mengandung protein, mengandung karbo benar-benar dari Coach Shin, dari Timnas ini, serius,” tuturnya.
Shin dikenal detail, bahkan kerap menegur pemain yang kedapatan menyantap makanan yang tak sesuai standar selama pemusatan latihan.
Warisan STY kini terbukti tidak hilang meski Timnas Indonesia sudah ditangani Patrick Kluivert. Para pemain tetap menjaga gaya hidup sehat yang telah dibangun, termasuk Ridho yang kini menjadi salah satu contoh keberhasilan transformasi gizi di kalangan pesepak bola nasional.
Dari Perubahan Hidup ke Panggung Dunia: Puskas Award 2025
Puncak transformasi itu hadir ketika gol jarak jauh Ridho dari tengah lapangan ke gawang Arema FC pada Maret 2025 masuk nominasi FIFA Puskas Award 2025.
Gol tersebut bukan hanya membuatnya viral, tetapi juga menempatkan namanya sejajar dengan pemain top dunia seperti Lamine Yamal, Declan Rice, hingga Santiago Montiel.
- Instagram/@persija
Ini menjadikan Ridho pemain Indonesia pertama serta pemain Asia Tenggara kedua yang masuk nominasi Puskas, mengikuti jejak Mohd. Faiz Subri pada 2016.
Sorotan media internasional pun berdatangan, menandai pengakuan global terhadap kualitas pemain Indonesia.
Pelatih Persija Jakarta Mauricio Souza merasa bangga: “Pasti semua akan memilih dia jadi yang terbaik supaya dia bisa berangkat ke sana,” ujarnya.
Namun ia tetap menyelipkan humor: “Dia memang mencetak gol cantik dan pantas masuk Puskas. Memang itu keberuntungan, tetapi dia mencetak gol yang bagus.”
Load more