Padahal Timnas Indonesia Gagal ke Piala Dunia 2026, Luke Keet Justru Makin Ingin Gabung Skuad Garuda: Saya Terinspirasi dengan…
- tvOnenews.com - Ilham Giovanni
tvOnenews.com - Nama Luke Keet atau Luke Xavier Keet kembali mencuat ke permukaan setelah terlihat mengikuti pemusatan latihan (TC) Timnas Indonesia U-23 di Jakarta.
Sosok winger muda yang kini merumput di Liga Yunani itu langsung menyita perhatian setelah muncul di sesi latihan, meski namanya sebenarnya tidak tercantum dalam daftar resmi pemain yang dipanggil pelatih Indra Sjafri.
Kehadiran Luke di TC kali ini tak datang secara kebetulan. Pemain diaspora kelahiran Jakarta itu memang tengah menjalani masa uji coba untuk membuktikan diri layak mengenakan lambang Garuda.
Baginya, momen ini bukan sekadar seleksi, melainkan perjalanan pulang ke tanah kelahiran yang sudah lebih dari satu dekade ia tinggalkan.
- Instagram/Luke Keet
“Aku sangat bangga. Aku lahir di Jakarta dan sudah lama tidak pulang. Jadi rasanya luar biasa bisa memakai lambang ini,” ujar Luke setelah sesi latihan di Stadion Madya Gelora Bung Karno, Selasa, 11 November 2025.
Lantas, siapa sih Luke Keet?
Luke lahir di Jakarta dan menghabiskan masa kecil serta pendidikannya di Indonesia hingga usia sembilan tahun.
Ia memiliki garis keturunan Indonesia dari sang ibu, sementara ayahnya berasal dari Australia.
Setelah orang tuanya berpisah pada 2012, ia kemudian pindah ke Eropa dan memulai perjalanan sepak bolanya di sana.
Karier Luke berkelana cukup jauh. Ia sempat membela Cornelia U-19 dan UE Viladecans di Spanyol, lalu mencoba peruntungan di Inggris bersama Walthamstow FC.
Tak berhenti di sana, Luke pindah ke Bulgaria untuk membela Spartak Pleven sebelum akhirnya bergabung dengan GS Ilioupolis, klub divisi kedua Liga Yunani.
Musim ini, ia baru tampil sekali, 45 menit dalam laga Piala Sepak Bola Yunani melawan AEK Athens, namun keinginan dan determinasi untuk berkembang terlihat jelas dari pilihannya kembali ke Indonesia demi mengikuti seleksi.
Meski bukan bagian dari 30 pemain resmi pilihan Indra Sjafri, Luke tetap diberi kesempatan untuk memperlihatkan kualitasnya.
Ia berlatih bersama skuad utama, menjalani mini games, hingga mengikuti sesi adaptasi intens di cuaca Indonesia yang lebih panas dari Yunani.
“Sedikit sulit karena di sini sangat lembap dan panas. Tapi saya butuh waktu, para staf membantu saya untuk beradaptasi,” ucapnya.
Pemuda 22 tahun ini juga menegaskan bahwa pilihannya memperkuat Indonesia bukan keputusan impulsif.
Ia bahkan mengaku semakin terinspirasi setelah menonton langsung perjuangan Timnas senior di Kualifikasi Piala Dunia 2026.
"Apapun itu, saya ingin membantu tim. Saya percaya dengan staf kepelatihan dan para pemain di sini. Mereka punya potensi yang besar. Warga Indonesia berhak untuk melihat kemenangan [Timnas Indonesia]. Jika saya bisa bantu, saya ingin bantu. Indonesia nomor satu, tidak ada yang lain,” tegas Luke.
Setelah puluhan tahun tak kembali ke Indonesia, kemampuan bahasa Indonesia Luke bisa dibilang mandek.
Namun, ia tak sungkan meminta bantuan beberapa pemain untuk mempercepat proses adaptasi.
“Brandon [Scheunemann] banyak membantu saya. Kemudian ada beberapa pemain naturalisasi yang membantu saya tentang beberapa hal ketika makan malam,” katanya.
Meski Badan Tim Nasional PSSI menegaskan bahwa Luke tidak masuk daftar resmi panggilan, keberadaannya tetap legal sebagai pemain trial. Indra Sjafri
memang memberi kesempatan kepada tiga pemain diaspora non-list: Luke, Reycredo Beremanda, dan Muhammad Mishbah.
Kehadiran Luke di TC ini sekaligus memperkuat spekulasi seputar masa depannya bersama Timnas Indonesia, apalagi dalam data Transfermarkt ia sudah tercatat bertatus Warga Negara Indonesia (WNI).
Namun Luke memilih untuk fokus pada proses, bukan pada spekulasi yang beredar.
“Jujur saja, aku sangat menghargai kesempatan ini. Bisa berada di lingkungan ini saja sudah merupakan kehormatan. Aku akan melakukan yang terbaik, dan biarkan Tuhan yang menentukan sisanya,” ujarnya.
Berposisi asli sebagai winger kiri, Luke dikenal memiliki kecepatan dan kemampuan mengolah bola yang cukup menonjol.
Ia juga mampu dimainkan sebagai gelandang maupun wing-back kiri, membuatnya memiliki fleksibilitas yang menarik untuk dipertimbangkan pelatih.
Apakah ia akan menjadi bagian dari skuad ke SEA Games 2025, atau bahkan memperkuat Indonesia di masa depan?
Semua itu kini berada di tangan pelatih, namun satu hal pasti, Luke ingin menunjukkan bahwa perjalanan panjangnya kembali ke tanah kelahiran bukan tanpa alasan. (tsy)
Load more