Bukan Kasih Pesan Mau Comeback ke Timnas Indonesia, Shin Tae-yong Justru Ngomong begini soal Garuda: Perjalananku...
- afc
tvOnenews.com - Rumor mengenai kemungkinan Shin Tae-yong kembali menukangi Timnas Indonesia kembali mencuat usai kegagalan Garuda senior menembus putaran berikutnya Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Setelah Patrick Kluivert disebut-sebut berada di ujung tanduk, banyak publik sepak bola tanah air yang berharap pelatih asal Korea Selatan itu melakukan “comeback” untuk menyelamatkan Timnas Indonesia. Namun, alih-alih mengisyaratkan kembalinya, Shin Tae-yong justru menulis pesan yang penuh makna dan emosional tentang perjalanannya bersama Garuda.
Pada Rabu (5/11/2025), Shin Tae-yong mengunggah sebuah postingan di akun Instagram pribadinya yang langsung menyita perhatian warganet Indonesia.
Dalam unggahan tersebut, bukan janji untuk kembali yang disampaikan, melainkan pengumuman peluncuran buku terbarunya berjudul Korean Garuda.
Buku itu merupakan dokumentasi pribadi perjalanan dan pergumulan emosional Shin selama melatih Indonesia sejak 2020 hingga masa perpisahannya pada 2025.
“Halo nama saya Shin Tae-yong. Selama saya menjadi pelatih Tim Nasional Indonesia, saya menulis semua momen dan perasaan yang saya alami di lapangan dan menggabungkannya dalam satu buku dengan tulisan dan foto berkualitas tinggi,” tulis Shin Tae-yong dalam keterangan unggahan Instagram resminya.
- Instagram Shin Tae-yong777
Dalam penjelasannya, Shin mengungkapkan bahwa buku tersebut tidak hanya berisi kisah keberhasilannya membawa Timnas Indonesia menembus final Piala AFF dan Piala Asia.
Tetapi juga proses di balik layar, termasuk cara ia membangun tim, mengambil keputusan penting, hingga menjaga komitmen terhadap para pemainnya.
“Dalam buku ini, saya berbagi bagaimana saya membangun tim, bagaimana saya membangun keputusan, dan bagaimana saya menepati janji dengan para pemain,” ujar pelatih berusia 54 tahun itu.
Shin menambahkan bahwa Korean Garuda juga menjadi wadah untuk menyampaikan hal-hal yang belum pernah ia ungkap sebelumnya kepada publik. Salah satunya adalah momen perpisahannya dengan Indonesia setelah gagal meloloskan Garuda ke Kualifikasi Piala Dunia 2026.
“Saya juga menulis tentang perpisahan saya dengan Indonesia. Sesuatu yang belum saya ceritakan sebelumnya. Saya menuliskan perasaan saya saat gagal di Kualifikasi Piala Dunia. Semua itu ada di dalam buku Korean Garuda,” lanjutnya.
Unggahan tersebut sontak memunculkan berbagai spekulasi. Sebagian penggemar menilai pesan itu terasa seperti salam perpisahan yang sesungguhnya, sementara yang lain menafsirkan sebagai bentuk cinta dan penghargaan Shin Tae-yong kepada Indonesia.
Tak sedikit pula yang berharap isi buku itu menjadi jembatan untuk kembalinya sang pelatih di masa depan. Dalam caption berbahasa Inggris, Shin Tae-yong menulis kalimat yang sarat makna:
- Instagram Shin Tae-yong777
“From my journey as Indonesia’s national team coach, I’ve captured every moment, every emotion, and every story — all in one book. How I built the team. How I made every decision. And how I kept every promise to my players.”
Ia juga menutup pesannya dengan pernyataan yang menyentuh hati:
“This book holds my honest thoughts, and even the untold story of my farewell to Indonesia. It’s a piece of my heart, shared with all of you.”
Melalui buku ini, Shin seolah ingin memberikan gambaran utuh tentang perjalanan emosional dan profesionalnya bersama Timnas Indonesia. Mulai dari membentuk skuad muda yang tangguh, membangun mental bertanding di level Asia, hingga menghadapi tekanan publik yang begitu besar setiap kali Garuda bertanding.
Kini, dengan Korean Garuda Shin Tae-yong menegaskan bahwa kisahnya bersama Indonesia tidak sekadar berakhir pada hasil di lapangan, melainkan menjadi bagian dari perjalanan hidupnya.
“Pre-order sudah dibuka. Saya mohon dukungan dan perhatian dari kalian semua. Bacalah, dan tolong kepada teman-teman juga,” tulis Shin menutup pernyataannya.
Meski belum ada tanda-tanda ia akan kembali ke kursi pelatih Garuda, pesan Shin Tae-yong terasa sebagai surat cinta untuk sepak bola Indonesia, bukan perpisahan yang menyakitkan, melainkan kenangan yang abadi. (udn)
Load more