Legenda: Demi Obati Kekecewaan, Timnas Indonesia Minimal harus Juara Piala AFF Lebih Dahulu
- tvOnenews.com/Taufik Hidayat
Jakarta, tvOnenews.com – Mantan pemain timnas Indonesia, Atep Rizal, memberikan pandangan realistis mengenai langkah besar yang harus ditempuh Garuda sebelum bermimpi melangkah lebih jauh di pentas Asia dan dunia. Ia berharap Timnas Indonesia dapat lebih dulu menjuarai Piala AFF atau Kejuaraan ASEAN sebelum berbicara tentang Piala Asia dan Piala Dunia.
Menurut Atep, gelar di kawasan Asia Tenggara menjadi target yang ideal sekaligus simbol kebangkitan sepak bola nasional. Ia menilai, keberhasilan di Piala AFF akan menjadi momentum untuk membangun mental juara di level internasional yang lebih tinggi.
Terdekat, Timnas Indonesia akan kembali berlaga di ajang Kejuaraan ASEAN 2026 yang dijadwalkan berlangsung mulai akhir Juli hingga akhir Agustus. Turnamen ini akan menjadi panggung pembuktian bagi skuad Merah Putih yang sudah enam kali menjadi finalis namun belum pernah meraih gelar juara.
- AFC
"Karena sejak dahulu Indonesia belum pernah juara (Kejuaraan ASEAN), dan itu untuk mengobati kekecewaan. Setelah juara Piala AFF baru Piala Asia, seperti itu," kata Atep kepada wartawan setelah mengikuti coaching clinic "Media Cup 2025" di Pendekar Goozone Mini Soccer Cibis Park, Jakarta Selatan, Rabu.
Legenda Persib Bandung itu optimistis dengan kualitas pemain-pemain Indonesia saat ini. Ia menilai skuad yang ada punya kemampuan dan mentalitas untuk mewujudkan mimpi menjadi juara di level Asia Tenggara.
Atep menyebut, performa Timnas dalam Kualifikasi Piala Dunia 2026 menjadi bukti nyata perkembangan sepak bola Indonesia. Garuda sukses menembus babak keempat, sesuatu yang belum pernah dicapai sebelumnya dalam sejarah modern sepak bola Tanah Air.
"Secara kualitas tim kita sudah teruji. Bagaimana kita mampu lolos di ronde keempat kualifikasi Piala Dunia 2026. Tapi, yang paling penting sekarang adalah kita minimal targetkan dahulu Piala AFF," ucap Atep.
Mantan kapten Persib itu juga menyinggung dua pemain klub lamanya, Marc Klok dan Beckham Putra. Keduanya mendapat sorotan tajam usai Indonesia kalah 2-3 dari Arab Saudi pada laga pertama babak keempat kualifikasi.
- tvOnenews.com - Dwi R Belva
Atep menilai kritik dari suporter adalah hal yang wajar selama masih berada di koridor yang membangun. Namun, ia menegaskan bahwa perundungan terhadap pemain justru bisa berdampak buruk terhadap mental mereka.
"Menurut saya jangan sampai mem-bully pemain karena setiap pemain tentunya ingin menampilkan yang terbaik. Dan, pemain juga tidak ujug-ujug ingin bermain. Pastinya ada perintah dari pelatih. Pelatih yang melihat," kata Atep.
Ia menjelaskan, performa yang tidak sesuai harapan bisa menjadi bagian dari risiko dalam sepak bola profesional. Menurutnya, setiap pemain pasti ingin tampil maksimal di lapangan dan terkadang situasi pertandingan tidak selalu berjalan sesuai rencana.
"Kalau pun tidak sesuai harapan, mungkin itu bagian dari sebuah risiko. Tapi, kalau mem-bully, saya tidak setuju. Tapi, kalau mengkritik untuk membangun, sah-sah saja. Jadi, lebih ke membangkitkan semangatnya lagi untuk kembali lagi mentalnya. Kalau mem-bully itu jadi membuat pemain down," tutup dia.
Dengan pandangan itu, Atep berharap dukungan publik tetap positif bagi Timnas Indonesia yang tengah berjuang membangun pondasi kuat menuju masa depan gemilang. Ia menegaskan, gelar Piala AFF akan menjadi awal yang tepat sebelum Garuda menatap prestasi lebih tinggi di Piala Asia dan kualifikasi Piala Dunia.
(igp/rda)
Load more