Dua Legenda Garuda Bongkar Kriteria Ideal Pelatih Timnas Indonesia, Sosok Asing Tak Jadi Prioritas?
- PSSI
Jakarta, tvOnenews.com - Dua legenda hidup sepak bola Indonesia, Atep Rizal dan Ismed Sofyan, kompak menyuarakan pandangan mereka soal sosok pelatih yang ideal menukangi timnas Indonesia setelah perpisahan dengan Patrick Kluivert.
Kedua mantan pemain senior ini menegaskan bahwa pelatih baru tim Garuda harus memiliki karakter kuat serta memahami kualitas pemain Indonesia.
“Pelatih itu kan harus punya karakter. Memang benar, kita butuh pelatih yang tahu karakter, kultur, dan budaya kita. Tapi sekarang eranya sudah berubah, ada pemain diaspora dan pemain lokal. Jadi pelatihnya harus bisa memahami semuanya,” ujar Ismed Sofyan.
Menurut Ismed, sosok pelatih yang ideal tak hanya ditentukan dari asal negaranya, tetapi dari role model dan kemampuan menjadi panutan.
“Siapa pun bisa, dari negara mana pun, asal dia bisa jadi contoh yang baik untuk pemain-pemainnya,” tambah pemilik 53 caps bersama timnas Indonesia itu.
Sementara itu, Atep Rizal menyoroti pentingnya figur pelatih yang mampu menjaga harmoni dan komunikasi di ruang ganti.
Mantan kapten Persib Bandung itu menilai, pelatih dengan karakter kuat dan disiplin akan membawa dampak besar bagi performa tim Garuda.
“Yang penting pelatih bisa menjaga suasana ruang ganti dan berkomunikasi dengan baik. Kalau bisa dari Eropa, mungkin mereka punya pengalaman dan karakter kuat untuk membawa Indonesia lebih berprestasi, bahkan ke Piala Dunia,” ujar Atep.
Pria berusia 40 tahun itu menambahkan bahwa pelatih baru timnas harus benar-benar memahami kualitas dan kemampuan setiap pemain. Tanpa pemahaman tersebut, strategi sehebat apa pun tidak akan berjalan efektif.
“Kalau pelatih tidak paham kualitas pemainnya, ya akan gagal. Misalnya main menyerang padahal lawan lebih kuat, artinya dia tidak tahu kemampuan tim sendiri. Harus paham dulu kekuatan kita,” tegas Atep.
Ismed pun sependapat. Menurutnya, pemahaman mendalam terhadap karakter individu pemain akan memudahkan pelatih dalam menentukan taktik dan formasi di setiap pertandingan.
“Pelatih harus tahu karakter tiap pemain. Misalnya saya karakter A, Atep karakter B. Saat lawan tim tertentu, dia tahu butuh pemain tipe A atau tipe B. Jadi strategi bisa dijalankan tanpa kesulitan,” jelas Ismed.
Load more