Suporter Timnas Indonesia Berbondong-bondong 'Geruduk' Wasit asal Kuwait yang Pimpin Laga Lawan Arab Saudi: Wasit yang Dikhawatirkan Justru Menjadi Pengadil...
- REUTERS/Stringer
Ungkapan serupa juga datang dari akun @idn_abroad yang menulis, “Wasit yang dikhawatirkan justru menjadi pengadil yang fair di match ini, salut.”
Bahkan akun @IrmaRahma_Nona mengakui, “Maaf pak wasit karena gue udah negatif thinking duluan.” Cuitan-cuitan semacam ini menunjukkan kedewasaan baru suporter Indonesia yang mampu mengapresiasi keadilan meski tim kesayangan kalah.
Secara jalannya pertandingan, Indonesia sebenarnya sempat unggul lebih dulu lewat penalti Kevin Diks pada menit ke-11.
Namun, keunggulan itu tak bertahan lama. Enam menit kemudian, Saleh Abu Al Shamat menyamakan kedudukan untuk Arab Saudi.
Petaka datang di menit ke-36 saat tim tuan rumah mendapat penalti yang berhasil dieksekusi Firas Al Buraikan. Striker tajam tersebut kembali menambah keunggulan di babak kedua pada menit ke-62, membuat posisi Indonesia kian sulit.
- Instagram/@saudint
Meski Kevin Diks kembali mencetak gol lewat titik putih di menit ke-88, waktu tersisa tidak cukup untuk membalikkan keadaan. Kekalahan ini memang mengecewakan, tetapi dari sisi performa dan semangat juang, Timnas Indonesia menunjukkan daya saing yang pantas diapresiasi di level Asia.
Di balik hasil 3-2 ini, laga melawan Arab Saudi menjadi cerminan dua hal penting: kedewasaan sepak bola Indonesia dan meningkatnya kepercayaan publik terhadap profesionalitas wasit di kawasan Asia.
Trauma lama terhadap “ketidakadilan Timur Tengah” kini perlahan terobati, berkat sosok Ahmad Al-Ali yang tampil sebagai pengadil berintegritas.
Ia bukan hanya memimpin laga dengan adil, tapi juga mengubah pandangan publik bahwa netralitas masih ada di tengah hiruk-pikuk kualifikasi Piala Dunia. Kekalahan Garuda kali ini memang menyesakkan, tetapi dari sisi moral, Indonesia justru memenangkan sesuatu yang lebih besar, kepercayaan. (udn)
Load more