Pandit Malaysia dan Netizen Sepakat, 2 Pemain Timnas Indonesia yang Dipanggil Patrick Kluivert ini Bikin Was-was
- PSSI
tvOnenews.com - 28 pemain telah dipanggil untuk memperkuat Timnas Indonesia pada babak 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Namun, pemanggilan tersebut menjadi bahan perdebatan di kalangan pengamat maupun suporter skuad Garuda.
Keputusan pelatih Timnas Indonesia, Patrick Kluivert ternyata masih belum dapat diterima oleh semua pihak, terutama terkait nama-nama pemain yang dipanggil.
Bukan hanya pengamat dari Indonesia, bahkan pengamat sepak bola dari Malaysia, Raja Isa Raja Akram Shah.
Nama Raja Isa bukan sosok yang asing di dunia sepak bola Indonesia. Sebelumnya, ia pernah melatih sejumlah klub tanah air selama lebih dari 11 tahun.
Mendengar kabar tersebut, Raja Isa menanggapi dengan heran lantaran Patrick Kluivert tidak memanggil Marselino Ferdinan ke dalam daftar pemainnya.
Menurutnya, Marselino Ferdinan merupakan seorang pemain muda yang memiliki talenta untuk memberikan perbedaan performa yang signifikan di lapangan.
“Pelatih berhak memanggil siapapun sesuai kebutuhan taktikal. Saya dan mungkin pengamat sepak bola di Indonesia pasti terkejut dengan status Marselino kali ini. Jika barometernya menit bermain, dulu Marselino juga jarang tampil di klub Liga Belgia KMSK Deinze dan Oxford United. Tapi, ketika dipanggil Timnas Indonesia, dia selalu tampil all out dan jadi pembeda di permainan,” ujar Raja Isa.
- Kita Garuda
Pengamat asal Malaysia ini menilai bahwa absennya Marselino dapat merugikan Timnas Indonesia, mengingat sang pemain memiliki insting mencetak gol yang kerap muncul di momen-momen penting, termasuk saat melawan tim kuat dari Timur Tengah.
Tak hanya itu, dirinya juga menyoroti pemain senior di Timnas Indonesia, yaitu Marc Klok dan Stefano Lilipaly.
Kedua pemain naturalisasi ini masuk dalam daftar pemanggilan Kluivert, namun Raja Isa tampak was-was dengan kondisi mereka.
“Bagi saya, Marc Klok dan Stefano Lilipaly sudah lewat usianya untuk bermain di laga Internasional level Asia. Kalau di kawasan ASEAN, keduanya masih layak. Tetapi untuk menghadapi Saudi Arabia dan Irak, saya nilai agak berat. Endurance mereka yang agak mengkhawatirkan saat bermain cepat melawan gelandang muda Arab Saudi dan Irak,” jelasnya.
Meski ia tak meragukan pengalaman Klok dan Lilipaly, tetapi fisik dan daya tahan mereka dalam pertandingan dengan intensitas tinggi patut dicermati.
- instagram/stefanolilipaly
Pendapat Raja Isa selaras dengan ramainya perbincangan warganet di media sosial, khususnya platform X.
Sebagian warganet mengungkapkan bahwa pilihan Patrick Kluivert kali ini kurang tepat.
“Susah-susah STY pangkas generasi, pas udah sampe final tetap ngambilnya pemain lawas,” tulis seorang netizen.
“Kalau gagal lolos semua tanggung jawab PK karena lebih memillih Klok daripada Ivar Jenner yang sudah terbukti ketika dua kali lawan Arab Saudi,” sahut warganet lainnya.
“Sorry to say, cara mainnya udah nggak klop sama yang lain, masih aja dipanggil. Masanya udah habis,” ujar warganet lain, menyinggung performa Klok dan Lilipaly.
(adk/kmr)
Load more