Pengamat Bongkar Taktik Licik Arab Saudi untuk Jegal Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026, Diam-diam Sudah Pesan ..
- PSSI
tvOnenews.com - Timnas Indonesia menghadapi tantangan besar di round 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026. Salah satu lawan terkuat di Grup B adalah Arab Saudi, negara yang memiliki ambisi tinggi untuk kembali tampil di ajang sepak bola terbesar dunia itu.
Demi memastikan tiket ke Piala Dunia, Arab Saudi tak tanggung-tanggung dalam mempersiapkan diri.
Langkah serius mereka terlihat dari keputusan Federasi Sepak Bola Arab Saudi (SAFF) yang merekrut Nicolas Jover, pelatih spesialis bola mati milik klub Premier League, Arsenal.
Kehadiran Jover bukan tanpa alasan — SAFF dikabarkan tertarik usai menganalisis kekuatan Indonesia dalam situasi set-piece. Artinya, skuad Garuda benar-benar sedang dipantau secara detail.
Dengan Jover di kubu lawan, lini pertahanan Indonesia harus lebih waspada menghadapi skema bola mati, mulai dari sepak pojok, tendangan bebas, hingga lemparan ke dalam.
Pelatih Patrick Kluivert dituntut menyiapkan sistem pertahanan yang matang, termasuk pengaturan zonal dan man-marking yang efektif.
Pertandingan Berat Menanti, Jadwal dan Wasit Jadi Sorotan
Timnas Indonesia akan menghadapi dua laga penting: melawan Arab Saudi pada 9 Oktober 2025 pukul 00.15 WIB, dan Irak pada 12 Oktober 2025 pukul 02.30 WIB. Namun, pengamat sepak bola nasional, Akmal Marhali, mengungkapkan sejumlah kekhawatiran terkait kondisi non-teknis yang dinilai merugikan Timnas Indonesia.
“Saya ini agak ragu, karena ada permasalahan-permasalahan non-teknis yang harus kita siapkan secara mental,” ujar Akmal, dikutip dari kanal YouTube iNews.
Akmal Marhali menyoroti fakta bahwa dua negara tuan rumah, Arab Saudi dan Qatar, juga merupakan sponsor besar dalam babak ini. Menurutnya, hal ini bisa menimbulkan kecurigaan soal keberpihakan.
“Artinya secara non-teknis, Qatar dan Arab Saudi sudah memesan dua tiket untuk ke Piala Dunia. Tinggal putaran kelima,” tegasnya.
Lebih lanjut, Akmal menyoroti jadwal yang dinilai tak adil. Timnas Indonesia harus melawan dua lawan kuat dengan jeda waktu pendek, sementara Arab Saudi mendapat waktu istirahat lebih lama.
“Arab Saudi-nya istirahat. Arab Saudi tunggu capek Irak, baru main lawan Irak,” ungkap Akmal.
Load more