Ditanya soal Shin Tae-yong vs Patrick Kluivert, Coach Justin Tak Disangka Malah Sebut STY Sosok ...
- Kolase tvOnenews.com / X- PSSI / Julio Tri Saputra tvOnenews
tvOnenews.com - Perbandingan antara Shin Tae-yong dan Patrick Kluivert sebagai pelatih Timnas Indonesia kembali mencuat. Hal itu menyusul karena hasil minor skuad Garuda di Piala Asia U-23 2026.
Timnas Indonesia U-23 yang diarsiteki oleh Gerald Vanenburg gagal tampil di Piala Asia U-23 2026 di Arab Saudi.
Tentunya ini pencapaian yang tak bisa disamai oleh era kepelatihan Shin Tae-yong, dengan membawa Marselino Ferdinan dan kawan-kawan ke semifinal Piala Asia U-23 2024.
Sosok pelatih Timnas Indonesia kembali menjadi topik hangat dalam perbincangan sepak bola nasional.
Dalam sebuah wawancara di kanal YouTube Trifella, Coach Justin mengungkapkan perbedaan mencolok antara Shin Tae-yong dan Patrick Kluivert, terutama dari sisi pendekatan fisik dan organisasi tim.
Saat ditanya oleh Ferry Irwandi mengenai anggapan bahwa dirinya lebih condong mendukung Kluivert dibanding STY, Coach Justin dengan tegas membantah.
"Gue tuh nggak pernah jelek-jelekin Shin Tae-yong," kata Coach Justin.
- tvonenews.com - Ilham Giovani / Tangkapan layar Youtube Justinus Lhaksana
Ia menjelaskan bahwa salah satu kelebihan besar Shin Tae-yong adalah dalam hal fisik pemain.
Menurutnya, pelatih asal Korea Selatan itu punya keuntungan dengan waktu persiapan yang panjang, terutama karena menangani Timnas U-23 dan senior sekaligus.
"Kalau Shin Tae-yong kan pegang U-23 juga, itu bisa dipoles lah kasarnya. Kluivert nggak ada waktu. Ini FIFA Matchday aja baru uji coba pertama," jelasnya.
Coach Justin juga menyoroti kekuatan STY dalam hal organisasi pertahanan, sesuatu yang menurutnya belum tampak dalam skuad Kluivert saat ini.
"Organisasi defense Shin Tae-yong lebih bagus. Enam pertandingan, enam poin di Kualifikasi Piala Dunia, itu kan bukti," ujar Coach Justin, menyinggung hasil positif yang ditorehkan STY saat menukangi Garuda.
Lebih lanjut, ia menolak anggapan bahwa dirinya ‘berat sebelah’ karena sama-sama berdarah Belanda dengan Kluivert.
"Gue kritik Kluivert kok. Gerald Vanenburg juga gue kritik. Jadi bukan karena ‘Elu Belanda, Elu Aman’. Nggak gitu," tegasnya.
Load more