Reaksi Pelatih dan Pemain Taiwan usai Dibantai Timnas Indonesia 6-0: Mereka Sangat Kuat, Peluang Lolos Piala Dunia Cukup Besar
- tvOnenews.com/Taufik Hidayat
Surabaya, tvOnenews.com - Pelatih Timnas Taiwan, Che-Ming Huang, mengakui bahwa Timnas Indonesia merupakan tim yang sangat kuat dan terorganisir.
Bahkan, juru taktik berusia 53 tahun tersebut tak ragu mengatakan bahwa skuad Garuda besutan Patrick Kluivert memiliki peluang untuk lolos ke Piala Dunia.
Hal itu diungkapkan Che-Ming Huang usai timnya kalah 0-6 dari Timnas Indonesia di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Jumat (5/9/2025) malam WIB.
- tvOnenews.com - Taufik Hidayat
Gol-gol skuad Garuda lahir dari gol Jordi Amat (4’), gol bunuh diri Ming-hsiu Chao (23’), Marc Klok (33’), dan Eliano Reijnders (38’), Ramadhan Sananta (58’) dan Sandy Walsh (60’).
Sementara itu, Taiwan bukan tanpa perlawanan. Mereka juga sesekali memberikan ancaman hingga membuat kiper Emil Audero melakukan penyelamatan.
Selepas pertandingan, Che-Ming Huang mengakui kualitas permainan Timnas Indonesia. Dia menilai Beckham Putra dkk bermain terorganisir.
Menurutnya, Indonesia banyak memberi tekanan yang tidak hanya berasal dari para pemain, tetapi juga dari atmosfer suporter yang memenuhi stadion.
Ia menilai kekalahan tersebut akan menjadi pengalaman penting bagi Taiwan untuk meningkatkan kualitas permainan mereka.
- tvOnenews.com/Taufik Hidayat
"Indonesia memberikan banyak tekanan. Mereka punya strategi yang sangat terorganisasi. Taiwan butuh kekuatan dan pengalaman seperti ini untuk bisa berkembang," ujar Che-Ming Huang dalam konferensi pers setelah pertandingan di Stadion GBT Surabaya, Jumat (6/9) malam WIB.
Selain mengakui kekuatan Timnas Indonesia, dia meyakini bahwa peluang skuad Garuda untuk lolos ke Piala Dunia sangat terbuka.
"Indonesia adalah tim yang sangat kuat. Menurut saya, kemungkinan mereka ke Piala Dunia cukup besar," ujar pelatih berusia 53 tahun itu.
Di sisi lain, Che-Ming Huang menilai kekalahan 0-6 tak lepas dari keterbatasan Taiwan dalam persiapan yang singkat sebelum menghadapi skuad Garuda.
Tim asuhannya hanya menjalani latihan sekitar lima hingga enam hari dengan mayoritas pemain lokal, sehingga tidak mampu menampilkan performa terbaik.
"Kami tidak terbiasa dengan level turnamen internasional, sehingga tidak bisa menunjukkan kemampuan terbaik. Itu salah satu alasannya," jelasnya.
Menanggapi komposisi pemain naturalisasi di skuad Timnas Indonesia, Che-Ming Huang menyebut hal tersebut memberi kekuatan tambahan.
Namun, ia juga menilai tim besutan Patrick Kluivert tetap memiliki potensi besar untuk mengembangkan pemain lokal.
"Itu membuat mereka lebih kuat. Tentu saja hal ini bagus untuk tim. Selain itu, mereka juga bisa meningkatkan kualitas pemain asli Indonesia," katanya.
Sementara itu, pemain Taiwan, Meng Cheng Tsai, merasakan perbedaan kualitas antara kedua tim.
Ia menyebut Timnas Indonesia bermain cepat, terstruktur, dan memiliki pola serangan balik yang menyulitkan lawan.
- tvOnenews.com/Taufik Hidayat
"Sebagai pemain di lapangan, saya merasakan ada jarak kualitas. Sangat sulit menghadapi tim seperti Indonesia. Tapi ini kesempatan bagi kami untuk belajar," jelasnya.
Lebih lanjut, ia juga terkesan dengan atmosfer di Stadion GBT Surabaya, karena dukungan penuh suporter yang nantinya bisa menjadi contoh untuk perkembangan sepak bola di Taiwan.
"Atmosfernya luar biasa. Banyak orang berteriak dan membuat suasana sangat emosional. Kalau di negara kami ada dukungan sebanyak itu, sepak bola pasti lebih maju," katanya.
Selanjutnya, Timnas Indonesia dijadwalkan akan melawan Lebanon di Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya, Senin (8/9) malam WIB.
Dua pertandingan tersebut sebagai persiapan skuad Garuda jelang putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia melawan Arab Saudi dan Irak.
Timnas Indonesia akan bersua Arab Saudi dan Irak pada 9 serta 12 Oktober 2025. Hanya juara grup yang lolos langsung ke Piala Dunia 2026.
(yus)
Load more