Alexander Zwiers Singgung Kualitas Para Pemain Timnas Indonesia usai Resmi Ditunjuk sebagai Direktur Teknik PSSI: Tantangan Terbesar Itu...
- tvOnenews-Ilham Giovani
Jakarta, tvOnenews.com - Alexander Zwiers menyinggung kualitas para pemain Timnas Indonesia usai ditunjuk sebagai Direktur Teknik (Dirtek) PSSI.
Pria asal Belanda itu diumumkan sebagai Dirtek PSSI di Jakarta pada Senin (25/8) malam WIB. Dia membawa harapan baru untuk sepak bola Indonesia.
- tvOnenews.com/Ilham Giovani Pratama
Sebelumnya, Alexander Zwiers lebih dulu menjadi Dirtek Federasi Sepak Bola Yordania. Dia memiliki rekam jejak positif sejak menjabat dari 2019.
Dalam masa kerjanya, pria berkepala plontos itu berhasil membawa Yordania naik dari peringkat 98 ke 64 FIFA dan menembus putaran final Piala Dunia 2026.
“Itu dicapai karena sistem kompetisi, pendidikan, identifikasi bakat, dan identitas permainan yang selaras,” ujarnya dalam konferensi pers.
Selain itu, dia pernah bekerja di klub Belanda, menduduki berbagai peran akademi di Qatar dan Arab Saudi, berkolaborasi dengan Johan Cruyff di klub Meksiko Chivas Guadalajara.
Kemudian memegang posisi kepemimpinan teknis di klub FC Kairat di Kazakhstan, dua klub Uni Arab Emirat, yakni Al Shabab dan Al Wahda.
Kini, Alexander Zwiers diharapkan mampu menularkan prestasinya di tim-tim sebelumnya untuk Timnas Indonesia selama menjabat sebagai Dirtek PSSI.
Adapun, pria asal Belanda itu mengungkapkan kedekatan personalnya dengan Indonesia menjadi alasan untuk memilih mengemban tugas tersebut.
Sebab, dia mengaku bahwa dirinya memiliki istri orang Indonesia dan seorang putri hingga pernah menetap di Tanah Air selama empat tahun.
- tvOnenews.com/Ilham Giovani Pratama
“Istri saya orang Indonesia, kami sudah 25 tahun menikah, dan saya pernah tinggal empat tahun di Lippo Karawaci. Jadi saya senang bisa kembali,” katanya.
Lebih lanjut, dia menyebut 100 hari pertamanya akan fokus pada analisis dan observasi kekuatan, kelemahan, serta kebutuhan sepak bola Indonesia.
Ia menilai karakter para pemain Timnas Indonesia berbeda dengan Asia Barat, khususnya Yordania. Di mana, Marselino Ferdinan dkk dinilai memiliki kemampuan individu yang baik.
Namun, Alexander Zwiers berharap para pemain Timnas Indonesia bisa bermain secara kolektif dan memaksimalkan kemampuan individualnya.
“Pemain Indonesia lebih ringan di kaki, teknikal, stamina tinggi. Tantangan terbesar adalah membangun konektivitas agar kekuatan individu bisa bersinar sebagai tim,” kata Zwiers.
“Kesuksesan bukan faktor individu, melainkan dibangun bersama oleh negara, klub, dan semua lapisan,” imbuhnya.
Zwiers juga menyoroti potensi besar Indonesia yang populasinya besar. Indonesia dinilainya bisa meniru model Eropa yang memiliki jutaan pemain amatir.
“Jika dibangun sejak usia muda, komunitas sepak bola di Indonesia bisa jadi sangat kuat,” katanya.
Zwiers akan berkolaborasi dengan pelatih Timnas Indonesia Patrick Kluivert yang menangani tim utama dan penasihat teknis Jordi Cruyff.
“Kami membagi peran, tetapi tujuan utama sama: membawa Timnas Indonesia ke level lebih tinggi,” ujarnya.
Zwiers menutup dengan menegaskan misi jangka panjangnya adalah menciptakan sistem berkelanjutan agar setiap pemain memiliki kesempatan berkembang hingga level tim nasional.
Direktur Teknik PSSI yang baru itu menegaskan komitmen membangun sepak bola Indonesia melalui sistem berkelanjutan dengan fokus pada pembinaan usia muda, edukasi pelatih, dan kolaborasi erat bersama klub serta liga lokal.
“Tujuan saya adalah menciptakan kesuksesan lewat sistem yang sustainable (berkelanjutan) sehingga memastikan setiap pemain punya kesempatan ke tim nasional dengan pelatih yang mengerti kebutuhannya dan mampu mendukung kebutuhannya,” ujar Zwiers.
“Level liga dan klub juga harus punya misi yang sama yaitu mendorong kemampuan mereka dari usia muda. Sementara tim nasional harus punya sistem yang sesuai. Jika saya berhasil mencapai ini, saya akan merasa sangat puas dan bangga,” tandasnya.
(ant/yus)
Load more