Berjasa Rebut Medali Emas Sea Games 1991, IGK Manila Ungkap Rahasia Sukses Timnas Indonesia
- Tangkapan layar Instagram/ igk_manila
Sementara itu, IGK Manila pernah menceritakan ketika Timnas Indonesia menjalani pertandingan di SEA Games 1991.
Menurut IGK Manila, Anatoli Polosin, pelatih timnas Indonesia di SEA Games 1991 itu sangat menyukai skema 3-5-2.
"Pelatih ini kan dari Rusia, dia seneng banget 3-5-2," ujarnya dilansir dari kanal Youtube Persija Jakarta.
"3-5-2 tuh di tengah harus bisa lari cepat, ada Hanafing dan Kas Hartadi. Jadi dia harus kuat," tuturnya.
Ia mengungkap beberapa pemain penting Timnas Indonesia saat itu, perpaduan pemain muda dan senior.
Di sektor penjaga gawang, ada Erick Ibrahim, dan Eddy Harto, saat itu merupakan salah satu kiper terbaik yang dimiliki Indonesia.
"Peri Sandria, pemain mudanya ada dua, Widodo C Putro, dan Rochy Putiray," tuturnya.
IGK Manila sangat membanggakan lini bertahan Timnas Indonesia saat itu, sangat solid. Terdapat nama-nama hebat seperti Robby Darwis, Aji Santoso, Ferryl Raymond, Herrie Setiawan, Sudirman, Toyo Haryono, dan Salahudin.
Lebih lanjut, pemilik nama lengkap Mayjen (Purn) I Gusti Kompyang (IGK) Manila mengungkapkan fakta ketika Timnas Indonesia juara SEA Games 1991.
Saking hebatnya, ada satu pemain yang dicurigai menggunakan doping.
Seolah tak percaya, Herri Setyawan saat itu dipanggil untuk melakukan pemeriksaan doping.
"Makanya pas kita juara, Herri lah diambil tes doping, kenapa mainnya hebat betul ini," ungkapnya IGK Manila.
Selain berperan dalam membawa Timnas Indonesia raih medali emas SEA Games 1991, IGK Manila juga mendapat julukan sebagai Bapak Wushu Indonesia.
IGK Manila terkenal sebagai tokoh yang memajukan olahraga wushu di Indonesia. Sejak menjabat sebagai Ketua Umum PB Wushu pada tahun 1992, dia secara aktif membangun pondasi wushu hingga berkembang pesar di tanah air. Atas dedikasinya, IGK Manila mendapatkan julukan "Bapak Wushu Indonesia".
Load more