Warga Belanda Berbondong-bondong Beri Respons Pahit usai Justin Hubner Ngaku Cristiano Ronaldo di Indonesia
- Fortuna Sittard
Jakarta, tvOnenews.com - Pemain Timnas Indonesia, Justin Hubner kembali ke negara kelahirannya, Belanda setelah bergabung dengan Fortuna Sittard.
Tak mendapatkan kesempatan promosi di Inggris, Justin Hubner memilih untuk kembali ke Eredivisie dan bergabung dengan Fortuna Sittard.
Pada media Belanda, Voetbal Primeur, Justin Hubner memamerkan popularitasnya di Indonesia dan bahkan menyamakan diri sendiri seperti Ronaldo.
"Saya benar-benar berstatus bintang di sana, saya tidak bisa berjalan seperti orang biasa di sana, saya merasa seperti layaknya Ronaldo," kata Justin Hubner.
Pernyataan Justin Hubner ini pun memicu reaksi dari warga Belanda yang turut mengomentari artikel tersebut.
Kemewahan Justin Hubner di Indonesia memang tak sebanding dengan kondisinya di Belanda yang justru tak banyak dikenal oleh orang-orang.
Nyatanya, warga Belanda memilih untuk memberikan respons pahit dengan mempertanyakan kebenaran Justin Hubner adalah seorang bintang di Indonesia.
"Orang-orang itu menangis karena melihat pesepakbola kelas tiga di jalan," tulis salah satu netizen Belanda.
Komentar tersebut dibalas dengan kecenderungan masyarakat Indonesia yang menyukai sepak bola.
Sehingga dimanapun pemain bermain, titel Timnas Indonesia yang disematkan dapat membuat para pemain justru menjadi idola di masyarakat.
"Jika kamu pemain Timnas, kamu tentu bukanlah pemain sepak bola kelas tiga di negara itu," tulis warga Belanda lainnya.
Tak berhenti disana, pengakuan Justin Hubner yang menerima ancaman pembunuhan pun dipandang sinis oleh warga Belanda.
"Aneh, di satu sisi kamu dipuja-puji di sisi lain, kamu menerima ancaman pembunuhan, kamu bermain untuk Indonesia, bukan klub rival," tulis salah satu warga Belanda.
Keributan pun terjadi karena komentar tersebut. Ancaman pembunuhan bahkan bisa diterima siapa saja termasuk ketika Justin Hubner tidak bermain bagus untuk tim nasional.
"Dia tak jauh berbeda dari Ronaldo, bukan?" tulis komentar lainnya.
"Di Kolombia, bek tim nasional pernah ditembak mati karen kebobolan," tulis komentar lainnya. (hfp)
Load more