Media Vietnam Beri Sindiran Menohok untuk Timnas Indonesia U-23 Jelang Final Piala AFF U-23, Singgung Puasa Gelar 58 Tahun di Stadion GBK
- tvOnenews.com - Taufik Hidayat
Jakarta, tvOnenews.com - Media Vietnam sindir Timnas Indonesia yang tidak pernah juara di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) selama 58 tahun.
Sebuah momen langka dan penuh sejarah menanti Timnas Indonesia U-23 jelang Piala AFF U-23 2025 melawan Vietnam U-23.
Setelah lebih dari setengah abad, tepatnya 58 tahun, tim Garuda Muda berpeluang besar untuk mengakhiri puasa gelar di kandang sendiri, Stadion GBK.
Sejak terakhir kali Timnas Indonesia meraih medali emas di SEA Games 1987 di GBK, stadion legendaris ini tak lagi menjadi saksi bagi tim Merah Putih mengangkat trofi resmi di depan publik sendiri.
- tvOnenews-Ilham Giovani
Namun, kesempatan emas itu datang kembali lewat partai puncak AFF U-23 2025, di mana Indonesia akan menghadapi musuh bebuyutan, Vietnam U-23, pada 29 Juli mendatang.
Timnas Indonesia U-23 datang dengan semangat membara, membawa luka lama usai disingkirkan Vietnam lewat adu penalti di final edisi sebelumnya di Rayong, Thailand.
Kini, di kandang sendiri, Garuda Muda ingin menuntaskan dendam sekaligus mencetak sejarah baru di hadapan puluhan ribu pendukung yang dipastikan memadati SUGBK.
Timnas Indonesia U-23 tidak mendapat jalan mudah menuju partai puncak.
- tvOnenews.com - Taufik Hidayat
Di fase grup, mereka harus berjuang keras mengalahkan Brunei dan Filipina, serta berbagi angka dengan Malaysia.
Namun laga semifinal melawan Thailand menjadi titik balik.
Setelah bermain imbang 1-1 selama 120 menit, Indonesia akhirnya menang dramatis lewat adu penalti dengan skor 7-6.
Strategi brilian pelatih Gerald Vanenburg jadi sorotan utama.
- Tim tvOne/Taufik Hidayat
Salah satunya ketika dia memutuskan untuk memainkan bek tangguh Muhammad Ferrari sebagai striker dadakan.
Keputusan “gila” ini menciptakan ruang yang membuka peluang bagi Jens Raven untuk mencetak gol penyeimbang.
Bukan cuma secara taktik, Vanenburg juga menunjukkan kepiawaiannya secara psikologis.
Dia memberikan kepercayaan penuh kepada Hokky Caraka, pemain yang sempat dikritik publik, untuk mengeksekusi penalti penentu.
Load more