Jadi Pelapis Thom Haye? Pemain ini Sudah Menawarkan Diri Secara Tak Resmi untuk Timnas Indonesia: Kalau Kesempatan itu Ada...
- Kolase tvOnenews.com/ florradepagter_
tvOnenews.com - Pemain keturunan Belanda mengaku siap membela Timnas Indonesia, berposisi gelandang dan bisa jadi gelandang untuk Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Di usia masih muda, dia sudah membawa SC Telstar U-17 menjadi juara divisi 3 Liga Belanda U-17 dan berhasil promosi ke Divisi Dua.
Adalah Floris de Pagter-van Bronckhorst, namanya seperti legenda timnas Belanda, Giovanni van Bronckhorst, apakah punya hubungan darah?
Nama Floris de Pagter-van Bronckhorst menjadi perbincangan di media sosial, karena di tengah PSSI tengah berburu pemain keturunan di Eropa.
Floris muncul dengan profil yang cukup dan performa yang memukau untuk bisa ditarik ke skuad Timnas Indonesia.
Namun, penuh pertanyaan publik, apakah benar dirinya punya hubungan keluarga dengan Giovanni van Bronckhorst?
Dalam sebuah wawancara bersama Yussa Nugraha, Floris secara terbuka mengonfirmasi adanya hubungan keluarga dengan Giovanni.
- Instagram/florradepagter_
“Ya, mungkin bakatku didapat dari... kamu tahu nama belakangku adalah Van Bronckhorst,” ujar Floris.
“Nama Van Bronckhorst berasal dari ibu saya. Saya adalah keluarga jauh dari Giovanni dan mungkin bakat sepak bola saya berasal dari sana,” lanjutnya.
Meski lahir dan besar di Belanda, Floris memiliki akar Indonesia yang kuat. Ayah dan ibunya sama-sama berasal dari Jakarta, begitu pula dengan kakek dan nenek dari pihak ayah.
Sementara dari pihak ibu, kakeknya juga orang Jakarta meski sang nenek berasal dari luar Indonesia.
Garis keturunan inilah yang membuat Floris memenuhi syarat sebagai pemain diaspora yang berpotensi memperkuat Timnas Indonesia.
Dilansir dari akun Instagram @futboll.indonesiaa, Floris de Pagter-van Bronckhorst diketahui lahir di Beverwijk, Belanda, pada 8 September 2008.
Bahkan, ia mengaku telah menelusuri pohon keluarganya dan menemukan nama Giovanni van Bronckhorst sebagai bagian dari silsilah mereka.
Performa Floris sepanjang musim bersama SC Telstar U-18 juga patut diperhitungkan. Ia berhasil mencetak 12 gol dan memberikan 15 assist, sebuah statistik yang membuat pelatih Nova Arianto tak ragu untuk memanggilnya ke skuad Garuda Muda.
PSSI sendiri saat ini memang tengah gencar menjaring pemain keturunan atau diaspora yang bisa memperkuat tim nasional di berbagai level usia.
Langkah ini terbukti sukses dengan pemain seperti Thom Haye dan Ragnar Oratmangoen di tim senior. Floris pun digadang-gadang bisa menjadi “The Next Thom Haye” bagi Timnas U-17.
Dalam sesi wawancara terbaru yang diunggah melalui Instagram @florradepagter_, Floris menyatakan komitmennya untuk membela Merah Putih.
Floris tidak ragu jika suatu saat dipanggil secara resmi oleh PSSI untuk menjadi bagian dari skuad Timnas Indonesia.
“Itu akan menjadi mimpi dan saya akan bilang iya dengan bangga. Saya akan berikan yang terbaik untuk negara dan tentunya di Piala Dunia,” tegasnya.
“Saya ingin menunjukkan kualitas saya di negara ini, untuk orang-orang yang saya cintai, keluarga saya, dan seluruh rakyat Indonesia,” ucapnya penuh semangat.
PSSI melalui program naturalisasi usia muda dan identifikasi talenta diaspora kini tengah memproyeksikan nama-nama seperti Floris de Pagter-van Bronckhorst agar dapat masuk dalam skuad inti Timnas U-17.
Jika administrasi dan proses legalisasi statusnya berjalan lancar, besar kemungkinan Floris akan tampil membela Garuda Asia di ajang Piala Dunia U-17 mendatang.
Keikutsertaan Floris menjadi sinyal positif bahwa Timnas Indonesia semakin serius membangun fondasi kuat sejak usia muda.
- AFC
Floris de Pagter-van Bronckhorst punya potensi besar untuk berkembang, dan menjadi penerus Thom Haye di skuad Timnas Indonesia senior.
Sebagaimana diketahui, skuad Timnas Indonesia asuhan Patrick Kluivert sedang menatap putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Berdasarkan drawing, skuad Garuda masuk grup B bersama Arab Saudi dan Irak, tentu bukan lawan yang mudah bagi Jay Idzes dan kawan-kawan untuk menaklukkan Arab Saudi dan Irak.
Apalagi Timnas Indonesia punya sejarah buruk dengan wasit yang ditunjuk AFC jika melawan tim Timur Tengah, keberpihakan wasit terasa nyata seperti saat putaran ketiga Indonesia vs Bahrain.
Keputusan kontroversial wasit Ahmed Al-Kaf yang merugikan Indonesia saat melawan Bahrain di kandangnya. (udn/ind)
Load more