Tak Mau Pendam Lagi, Shin Tae-yong Akhirnya Jujur di Depan Pejabat Korea Soal Timnas Indonesia: 40 Tahun yang Lalu, Seorang Anak Laki-laki yang Hanya Memiliki Satu mimpi...
- AFC
tvOnenews.com - Mantan pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, pernah mencurahkan isi hatinya di hadapan para pejabat penting di Korea Selatan mengenai kecintaannya terhadap Indonesia dan komitmennya sebagai pelatih Garuda.
Momen haru tersebut terjadi saat ia menerima penghargaan kehormatan dari pemerintah Kota Yeongdeok pada 2024.
Dalam kesempatan itu, Shin Tae-yong tidak hanya dikenang sebagai figur penting dalam perkembangan sepak bola Korea, tetapi juga diakui karena kontribusinya luar biasa di tanah rantau.
Sebagai bentuk penghormatan, sebuah lapangan sepak bola modern resmi dinamai Shin Tae-yong Soccer Park.
Lapangan ini menjadi simbol dedikasi panjangnya di dunia sepak bola sejak masih bocah di pedesaan Yeongdeok.
“40 tahun yang lalu, seorang anak laki-laki yang hanya memiliki satu mimpi bermain sepak bola di pedesaan Yeongdeok tumbuh menjadi pemain sepak bola, pelatih, dan pahlawan yang mewakili Republik Korea,” ucap Shin Tae-yong dengan bangga.
Dalam sambutannya, ia menyatakan bahwa meski tak lagi melatih tim nasional Korea, dirinya tetap berusaha mengharumkan nama bangsa melalui kiprahnya di Indonesia.
“Sebagai orang Korea, saya bekerja keras untuk mengangkat martabat nasional kita di Indonesia,” ujar STY.
“Meskipun saya tidak bertanggung jawab atas tim sepak bola Korea, saya berharap para penggemar Korea akan banyak menyemangati saya karena saya melakukan pekerjaan dengan baik di Indonesia,” tambahnya.
Meski kini tidak lagi menjabat sebagai pelatih Timnas Indonesia, warisan yang ditinggalkan Shin Tae-yong tak bisa dipandang sebelah mata.
Di bawah arahannya, Timnas Indonesia mengalami transformasi besar. Ia membawa Garuda lolos ke babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia sebuah capaian bersejarah yang belum pernah dicapai sebelumnya oleh Indonesia.
Tak hanya itu, ia juga menembus final SEA Games 2023 dan membawa skuad U-23 lolos ke semifinal Piala Asia U-23 2024.
Keberhasilannya ini makin menguatkan statusnya sebagai pelatih visioner dan pekerja keras. Namun, sedikit yang tahu bahwa jauh sebelum memutuskan menerima tawaran dari PSSI, Shin Tae-yong sempat mendapat tawaran menggiurkan dari federasi sepak bola China.
Hal ini diungkap oleh Jeje, mantan penerjemah STY, dalam wawancaranya di kanal YouTube T10TV.
“Kalau saya dengar dari coach Shin langsung waktu itu memang penawaran dari China lebih besar, jauh lebih besar, mungkin satu tahun di sana bisa setara dengan empat tahun di sini,” ujar Jeje.
“Tapi kenapa coach Shin memilih di sini, karena coach Shin orangnya suka tantangan. Apalagi Indonesia ini udah nggak ada tangga buat ke bawah, tinggal naik aja. Jadi makanya pilih Indonesia,” lanjutnya.
Alasan lain yang memperkuat keputusannya adalah tanggung jawab besar yang diberikan kepadanya di Indonesia. Shin tidak hanya menangani tim senior, tetapi juga U-23 dan U-19 secara bersamaan.
Ia memanfaatkan peluang ini untuk membangun pondasi jangka panjang, dengan visi menguatkan sistem pembinaan pemain sejak usia dini hingga ke level senior.
“Apalagi coach Shin dikasih tiga tim, senior, U23, U19. Artinya coach Shin bisa menguasai semua timnas. Dengan begitu coach Shin bisa kontrol,” jelas Jeje lagi.
Strategi ini terbukti berhasil. Shin Tae-yong menanamkan disiplin, mentalitas juang, dan taktik modern ke dalam skuad Garuda.
Keputusannya untuk menolak gaji empat kali lipat dari China demi mengembangkan sepak bola Indonesia kini menjadi kisah inspiratif yang tak terlupakan.
Sosoknya bukan hanya dicintai oleh masyarakat Indonesia, tetapi juga dihormati oleh negaranya sendiri, Korea Selatan.
Dengan capaian gemilang, penghargaan kehormatan, dan pengakuan dari banyak pihak, Shin Tae-yong meninggalkan jejak penting dalam sejarah sepak bola Indonesia.
Komitmennya bukan hanya soal strategi di lapangan, tapi juga semangat dan integritas dalam membangun masa depan sepak bola Tanah Air. (udn)
Load more