Pelatih Top Dunia, dari Ronald Koeman, Lionel Scaloni, hingga Jose Mourinho, Pernah Mengakui Timnas Indonesia Bagus saat Masih Dipegang Shin Tae-yong, Mereka Sebut...
- Instagram @shintaeyong7777
“Saya mengikuti perkembangan beberapa pemain Indonesia yang tampil di Belanda. Mereka punya kualitas teknis yang bagus dan permainan yang semakin modern. Secara struktur permainan, timnas mereka mengalami perkembangan signifikan,” ujar Koeman, dikutip dari NOS Sport.
Ia juga memuji pendekatan taktis Shin Tae-yong yang dianggap berhasil membawa Indonesia tampil disiplin dan tak mudah panik saat menghadapi tekanan.
Ini terlihat jelas saat Indonesia menahan imbang Jepang dan mengalahkan Vietnam dalam perjalanan menuju babak ketiga.
3. Lionel Scaloni
- ANTARA FOTO/Galih Pradipta/YU/pri
Pelatih yang membawa Argentina menjuarai Piala Dunia 2022, Lionel Scaloni, menyebut Timnas Indonesia sebagai salah satu tim paling menarik di Asia saat ini.
Dalam kutipannya kepada TyC Sports, Scaloni menilai bahwa Indonesia memiliki potensi untuk menciptakan kejutan di masa depan.
“Tim seperti Indonesia patut mendapat perhatian. Mereka muda, berani, dan bermain tanpa beban. Saya lihat pertandingan mereka melawan Irak dan Jepang, dan saya pikir mereka punya gaya bermain yang menarik,” kata Scaloni, dikutip TyC Sports.
Scaloni juga menambahkan bahwa pembinaan usia dini dan keberanian menggunakan pemain muda adalah dua aspek penting yang membuat Indonesia berkembang cepat.
“Apa yang dilakukan pelatih mereka sebelumnya sangat tepat. Mereka berinvestasi di pemain muda, dan sekarang mereka menuai hasilnya,” tambah Scaloni.
- Kolase
Era Patrick Kluivert: Mewarisi Tantangan Besar
Setelah Shin Tae-yong menyudahi masa tugasnya, Patrick Kluivert ditunjuk sebagai nahkoda baru Timnas Indonesia.
Legenda Belanda ini sedang mempersiapkan tim menjelang laga di putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Meski belum menjalani pertandingan resmi, Kluivert sudah memantau potensi pemain dan menyusun program latihan intensif untuk menghadapi lawan-lawan berat seperti Jepang, Korea Selatan, dan Iran.
Perbedaannya dengan era Shin Tae-yong cukup mencolok. Jika STY fokus membangun pondasi tim melalui pembinaan jangka panjang dan sistem seleksi ketat, Kluivert akan menghadapi tekanan hasil yang lebih tinggi karena ekspektasi publik yang melonjak.
Load more