Shin Tae-yong Dicuekin PSSI-nya China, Publik Negeri Tirai Bambu Lebih Senang Pelatih yang Pernah Salaman dengan Erick Thohir Ini?
- Istimewa
Jakarta, tvOnenews.com – Federasi Sepak Bola China (CFA) tengah sibuk mencari nahkoda baru untuk Timnas setelah memecat Branko Ivankovic, imbas dari kegagalan China lolos ke putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 usai ditumbangkan Timnas Indonesia. Dalam situasi itu, Shin Tae-yong mencuat sebagai kandidat.
Eks pelatih Timnas Indonesia itu juga terang-terangan menyatakan kesiapannya jika dipercaya memimpin Tim Naga. Dalam wawancara dengan South China Morning Post, pelatih asal Korea Selatan itu mengaku tertarik mengambil alih Timnas China, menyebutnya sebagai tantangan menarik yang siap ia jalani.
Dalam wawancara yang dikutip dari South China Morning Post, pelatih asal Korea Selatan itu menegaskan bahwa dirinya berminat menjalani era baru bersama tim Negeri Tirai Bambu.
- AFC
"Jika ada tawaran dari Tiongkok, mengapa harus ragu? Jika ada tawaran, saya akan pergi," ujar Shin dengan penuh keyakinan.
Lebih lanjut, Shin menambahkan bahwa melatih Timnas China adalah kesempatan besar baginya di level sepak bola internasional.
"Peran pelatih kepala tim nasional sepak bola pria Tiongkok jelas merupakan posisi yang sangat menarik," lanjutnya.
Shin memang punya rekam jejak kuat di Asia. Selain membawa Korea Selatan ke Piala Dunia 2018, ia berhasil membangkitkan Timnas Indonesia lewat strategi pembinaan usia muda, program naturalisasi, dan taktik modern.
Namun, meski kiprahnya menjanjikan, respons dari media dan publik Tiongkok cenderung dingin. Banyak pihak justru meragukan efektivitas pelatih asing, mengingat sejumlah pengalaman pahit di masa lalu.
- Instagram/@fabiocannavaro
Selain itu nama Fabio Cannavaro legenda sepak bola Italia sekaligus mantan pelatih sementara Timnas China pada 2019, secara mengejutkan disebut telah resmi menyerahkan berkas rekomendasi diri kepada CFA.
Menurut laporan media lokal seperti Sohu, Cannavaro tak sekadar menyatakan minat, tetapi benar-benar bergerak aktif untuk merebut kursi pelatih kepala. Ia ingin kembali dan membuktikan kemampuannya, setelah sebelumnya gagal total dalam dua laga singkat sebagai caretaker.
Cannavaro yang kini berusia 51 tahun, dinilai punya keunggulan dalam menangani pemain muda dan semangat untuk membawa perubahan jangka panjang di skuad Tiongkok.
Jurnalis China Xu Jiang bahkan menyebut Cannavaro sebagai sosok profesional yang tak hanya datang mencari gaji tinggi, tetapi juga peluang langka membangun tim nasional.
- Tim tvOne/Taufik Hidayat
Kendati demikian Sohu juga menyarankan CFA agar mempertimbangkan pelatih lokal seperti Zheng Zhi atau Chen Tao yang disebut lebih memahami kultur dan kondisi sepak bola nasional.
Dikhawatirkan, pelatih asing seperti Shin maupun Cannavaro akan kesulitan menyesuaikan diri dengan kompleksitas internal sepak bola Tiongkok.
Sementara itu, CFA sendiri belum mengumumkan siapa pelatih permanen selanjutnya. Untuk sementara, Dejan Djurjevic ditunjuk sebagai caretaker untuk menghadapi Piala Asia Timur 2025 dengan kontrak singkat hanya 10 hari.
Usai turnamen tersebut, CFA diperkirakan akan mengambil keputusan final pada bulan September.
Kini, publik menanti apakah Federasi akan menjatuhkan pilihan kepada nama besar seperti Cannavaro, pelatih Asia berpengalaman seperti Shin Tae-yong, atau justru mempercayakan proyek pembangunan jangka panjang kepada putra daerah.
Load more