Media Vietnam Tiba-tiba Sebut Pemain Timnas Indonesia 'Menyedihkan': PSSI Perlu Turun Tangan!
- Kolase tvOnenews.com
tvOnenews.com - Program naturalisasi yang semula digadang-gadang sebagai solusi instan peningkat kualitas Timnas Indonesia kini menuai kekhawatiran.
Harapan besar yang disematkan pada para pemain keturunan kini mulai digerus oleh realita yang tidak ideal, sebab banyak dari mereka kini tak memiliki klub.
Nama-nama seperti Jordi Amat, Thom Haye, Shayne Pattynama, Justin Hubner, Rafael Struick, hingga Nathan Tjoe-A-On kini berstatus tanpa klub.
Kondisi ini tentu menimbulkan alarm bahaya, mengingat mereka sebelumnya diproyeksikan sebagai tulang punggung Timnas Indonesia, terutama menghadapi babak keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 yang akan berlangsung Oktober mendatang.
Kondisi ini bahkan menarik perhatian media asing. Soha.vn, salah satu media olahraga terkemuka dari Vietnam, melabeli situasi para pemain naturalisasi Indonesia sebagai "menyedihkan".
Mereka menyebut ini sebagai sinyal bahaya bagi pelatih baru Timnas, Patrick Kluivert.
“Indonesia menghadapi serangkaian berita sedih karena banyak pemain naturalisasi harus meninggalkan klub mereka,” tulis Soha.vn dalam laporan mereka.
Mereka juga menyebut, tanpa klub, para pemain itu berisiko kehilangan kebugaran dan ritme permainan yang dibutuhkan untuk tampil optimal di level internasional.
Beberapa kasus menjadi sorotan utama. Jordi Amat, yang sebelumnya memperkuat Johor Darul Ta'zim (JDT), kini belum menemukan pelabuhan baru di usia yang sudah tidak muda.
- Kolase tvOnenews.com
Thom Haye, yang pernah menjadi motor lini tengah Garuda, juga tengah menganggur usai kontraknya bersama Almere City tidak diperpanjang.
Shayne Pattynama, bek sayap yang sempat tampil apik, kini tak terikat klub setelah dilepas KAS Eupen dari Liga Belgia.
Sementara dua pemain muda penuh potensi, Justin Hubner dan Rafael Struick, masih belum memastikan masa depan mereka.
Terbaru, Nathan Tjoe-A-On juga resmi diputus kontraknya oleh Swansea City, meskipun kontraknya seharusnya masih berlaku hingga 2026.
Fenomena ini menunjukkan bahwa naturalisasi, meski sempat memberi dampak cepat, tidak bisa dijadikan solusi jangka panjang tanpa perencanaan matang.
Minimnya keberlanjutan karier para pemain keturunan mengungkap celah besar dalam sistem scouting dan monitoring pemain diaspora.
Load more