Diam-diam Tiru Indonesia dan Malaysia, Vietnam Data 100 Calon Pemain Naturalisasi yang Main di Luar Negeri
- VFF
Jakarta, tvOnenews.com – Di tengah gelombang besar naturalisasi pemain yang dilakukan negara-negara Asia Tenggara seperti Indonesia dan Malaysia, Vietnam mengambil jalur berbeda.
Presiden Federasi Sepak Bola Vietnam (VFF) Tran Quoc Tuan menegaskan bahwa negaranya tidak akan mengikuti tren naturalisasi secara massal, melainkan tetap berpegang pada pembangunan kekuatan internal.
Apa alasannya?
- Instagram/@famalaysia
Dalam wawancara eksklusif dengan media lokal Anninhthudo Tran menyampaikan bahwa sepak bola Vietnam akan tetap berpijak pada filosofi pengembangan jangka panjang melalui pembinaan akar rumput dan peningkatan kualitas liga domestik.
“Kami tetap berkomitmen pada strategi pengembangan yang berbasis pada kekuatan internal sepak bola,” tegas Tran.
“Jika pun kami mendatangkan pemain naturalisasi, itu akan dilakukan secara selektif dan tepat, bukan besar-besaran seperti Indonesia atau Malaysia,” tambahnya.
Pernyataan ini muncul tidak lama setelah Malaysia sukses membantai Vietnam 4-0 dalam Kualifikasi Piala Asia 2027 dengan komposisi pemain yang mayoritas keturunan luar negeri.
Hal serupa juga tengah gencar dilakukan oleh Indonesia, yang baru-baru ini menambah empat pemain diaspora baru menjelang babak keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026.
- Instagram/@famalaysia
Vietnam, yang selama ini dikenal mengandalkan kekuatan murni lokal dari akademi seperti PVF dan HAGL, tampaknya masih memegang teguh prinsip nasionalisme sepak bola mereka.
Namun, kekalahan telak dari Malaysia menimbulkan pertanyaan. Apakah idealisme ini bisa bertahan di tengah tekanan hasil?
Menariknya, media MakanBola pernah melaporkan bahwa Vietnam sebenarnya telah mengidentifikasi sekitar 100 pemain keturunan yang tersebar di Eropa dan Amerika.
Namun, VFF menerapkan standar ketat bagi siapa pun yang ingin membela panji bintang emas.
- VFF
Mereka diwajibkan tidak hanya memiliki darah Vietnam, tetapi juga kemauan kuat untuk beradaptasi dan berkomitmen secara jangka panjang.
“Itu [naturalisasi] perlu dilakukan untuk menjaga identitas dan menciptakan motivasi bagi tim untuk berkembang,” ujar Tran Quoc Tuan.
Kini, sorotan beralih ke laga balasan Vietnam vs Malaysia pada 31 Maret 2026. Pertandingan tersebut diprediksi menjadi ajang pembuktian, apakah pendekatan Vietnam yang ‘murni’ ini masih bisa efektif di panggung Asia yang semakin kompetitif dan terbuka terhadap talenta diaspora.
Load more