Dipuji Tidak Terbang Dihina Tidak Tumbang, Kata-kata Berkelas Hajime Moriyasu usai Kalahkan Timnas Indonesia, Ternyata Sempat Dapat Ancaman Keras..
- AFC
tvOnenews.com - Sempat mendapat ancaman keras, pernyataan berkelas Hajime Moriyasu setelah mengalahkan Timnas Indonesia pada laga pamungkas grup C kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Timnas Indonesia menyerah dari tuan rumah Jepang dengan skor yang cukup telak 0-6 di Stadion Suita City Osaka, selasa (10/6/2026) dengan harapan melanjutkan kemenangan beruntun.
Adapun masing-masing gol Jepang diciptakan oleh Daichi Kamada 15', 45+6', Takefusa Kubo 19', Ryoya Morishita 55', Shuto Machino 58' dan Mao Hosoya.
Jay Idzes dan kawan-kawan yang sebelumnya bertekad membawa tim Garuda melanjutkan tren positif kemenangan usai tundukkan Bahrain dan China.
Namun sayang, tim Samurai Biru masih terlalu tangguh sampai memberi kekalahan setengah lusin untuk Timnas Indonesia.
Hajime Moriyasu belum menurunkan skuad terbaiknya, belum ada nama Ritsu Doan, Takumi Minamino, Junya Itu, Kaoru Mitoma hingga Daizen Maeda.
Hanya ada dua nama populer yang sering menjadi starter di timnas senior yakni Wataru Endo (Liverpool), Takefusa Kubo (Real Sociedad).
Di balik kemenangan besar Jepang pada laga terakhir kualifikasi Piala Dunia 2026, rupanya Hajime Moriyasu sempat mendapat ancaman keras, meski sudah memberikan rekor luar biasa untuk tim Samurai Biru.
Pada pertandingan Juni lalu, Hajime Moriyasu melakukan rotasi dengan mencoba menggunakan pemain baru, tapi timnya malah kalah dari Australia.
Hingga mendapat banyak kecaman dan cemoohan dari fans, beberapa mempertanyakan keputusan krusial dari Hajime Moriyasu.
Bahkan jelang pertandingan lawan tim Garuda, para fans tim Samurai Biru sampai memperingatkan agar Jepang harus menang lawan Timnas Indonesia, karena mempertaruhkan nasib drawing group Piala Dunia 2026.
Beberapa juga mengkritik pemain starter dari Hajime yang menggunakan pemain baru, ketimbang pemain top seperti Minamino hingga Kaoru Mitoma.
"Pertandingan melawan Australia seharusnya dimainkan dengan pemain-pemain terbaik, paling tidak Wataru Endo seharusnya masuk dalam starting line lawan Indonesia," ujar warga Jepang.
"Kalau kalah dari Indonesia di kandang sendiri, mereka tidak layak masuk pot 2 Piala Dunia," ungkap fans Jepang.
"Kami tidak boleh kalah lagi selagi masih ada kesempatan, karena pengaruh sama peringkat FIFA dan undian Piala Dunia," ujarnya.
"Dengan penampilan buruk melawan Australia, kita akan berakhir dengan hasil seri atau lebih buruk (kalah)," ucap warga Jepang.
"Penurunan peringkat akan berdampak besar, karena ada risiko tergabung dalam grup yang sama dengan Jerman dan Spanyol dalam undian Piala Dunia seperti sebelumnya," ujar warga Jepang.
Atas segala kritikan, Hajime Moriyasu akhirnya menjawab soal tujuannya menggunakan pemain muda dan baru debut untuk timnas Jepang.
Pelatih berusia 56 tahun itu memilih mengistirahatkan Kaoru Mitoma, Ito Junya, Takumi Minamino dan Ritsu Doan.
Menurutnya, ini memberikan perbedaan besar saat ini. Seolah tak goyah atas hujatan dan kritikan dari fans, Hajime Moriyasu berpegang teguh pada pendiriannya.
"Pemain muda dapat berubah secara dramatis hanya dengan satu pengalaman. Seri ini memberi kami harapan besar bahwa mereka akan mampu bersaing untuk mendapatkan posisi di tim nasional terkuat." ujarnya dilansir dari Sponichi.
Adapun saat mengalahkan timnas Indonesia dengan skor 0-6, pelatih yang membawa Jepang melaju ke 16 besar Piala Dunia 2022 itu melakukan uji coba dengan memanggil tujuh pemain untuk pertama kalinya.
"Kami melakukan perubahan besar pada anggota tim pada bulan Maret, dan para pemain mencoba meningkatkan level mereka setiap hari, termasuk dalam pertandingan melawan Australia, untuk tumbuh sebagai individu, yang mengarah pada kemenangan ini," katanya.
"Daripada menggabungkan anggota inti, pemain baru, dan pemain yang dipanggil kembali, saya ingin melihat seberapa besar peningkatan level pemain yang dipanggil kembali dibandingkan dengan apa yang telah saya lihat sejauh ini," sambungnya.
Untuk pemanggilan pertama, ia mengaku ingin melihat seperti apa kekuatan dasar mereka dan apa saja senjata mereka.
"Pertama-tama, saya telah berupaya untuk melihat aspek-aspek individu," katanya
"Daripada menggabungkan, para pemain telah mempraktikkan seberapa banyak yang dapat mereka lakukan secara individu." ucapnya lagi.
- YouTube
Menandai satu tahun menjelang dimulainya Piala Dunia, pelatih terbaik versi Asian Federation Club (AFC) ini mengaku sudah tidak sabar.
"Dimulainya Piala Dunia akan datang dalam sekejap mata. Kami ingin memastikan kami menjadi lebih kuat tanpa membuang satu hari atau pertandingan pun. Pembentukan tim terus berjalan dengan mantap." terangnya.
Meski mendapat banyak kritik dan cemoohan atas keputusannya dalam memilih pemain muda, Hajime Moriyasu menanggapi dengan dengan berkelas.
"Saya yakin bahwa ini adalah cara terbaik bagi Jepang untuk mencapai puncak dunia, menjadi yang terbaik dalam sepak bola. Saya yakin bahwa jika kita bisa menjadi yang terbaik di dunia, itu akan bermanfaat bagi Jepang, jadi saya sedang berusaha," tutupnya. (ind)
Load more