Belum Juga Main Lawan Timnas Indonesia, Media China Sebut Skuad Asuhan Patrick Kluivert Sudah Banyak 'Menderita' Gara-gara...
- Kolase
tvOnenews.com - Menjelang laga penentu nasib Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026, situasi yang seharusnya ideal justru berubah menjadi penuh tekanan dan kekhawatiran.
Bukannya fokus mematangkan strategi, skuad asuhan Patrick Kluivert justru disibukkan dengan sederet masalah yang mengancam persiapan mereka.
Situasi genting ini bahkan sudah menjadi sorotan media asing, salah satunya media asal China, Sohu.
- PSSI
Dalam laporan terbarunya, Sohu secara gamblang menyebut bahwa Timnas Indonesia sudah menderita bahkan sebelum pertandingan dimulai.
“Tim Indonesia mendapat serangkaian pukulan saat bersiap menghadapi pertarungan hidup-mati dengan tim China di kandang sendiri,” tulis Sohu dalam laporan mereka.
Salah satu “pukulan” yang dimaksud adalah sanksi dari FIFA akibat insiden saat laga kontra Bahrain.
Akibatnya, Timnas Indonesia harus menerima hukuman berupa pengurangan kapasitas penonton sebanyak 15 persen dan denda sekitar Rp400 juta.
Ini berarti, pada laga penting melawan China nanti, skuad Garuda tidak akan mendapatkan dukungan penuh dari suporter di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK).
- tim tvOne/Taufik Hidayat
Menurut Sohu, pengurangan jumlah penonton itu bisa berdampak besar terhadap atmosfer pertandingan—yang selama ini menjadi kekuatan utama Tim Merah Putih saat bermain di kandang.
Tak hanya soal sanksi, masalah lain juga datang dari internal tim.
“Pertama-tama, banyak pemain Timnas Indonesia yang absen karena skorsing dan cedera serta alasan lainnya adalah sanksi berat dari FIFA,” lanjut Sohu.
Dua pemain kunci Timnas, Maarten Paes dan Marselino Ferdinan, dipastikan absen karena akumulasi kartu kuning.
Paes adalah kiper utama dengan performa stabil, sementara Marselino merupakan motor serangan yang kreatif dan berani menusuk pertahanan lawan.
- Antara
Kondisi ini diperparah dengan ketidakpastian kondisi fisik Dean James dan Kevin Diks.
Keduanya mengalami cedera saat memperkuat klub masing-masing di Eropa dan diragukan tampil pada laga penting nanti.
Jika keempat pemain ini benar-benar absen, kekuatan Timnas Indonesia jelas akan sangat tereduksi, terutama dari sisi pengalaman dan kedalaman skuad.
“Ini adalah kabar baik bagi tim China, yang tengah berjuang dalam pertarungan hidup-mati (vs Timnas Indonesia),” tambah mereka.
- Dok. FIFA
Di sisi lain, China sendiri sedang berjuang untuk mempertahankan peluang lolos ke putaran selanjutnya.
Mereka mendapatkan kabar baik dengan kembalinya dua pemain bintang: Wu Lei dan Jiang Guangtai.
Kedua pemain ini absen saat laga pertama melawan Indonesia, di mana China hanya menang tipis 2-1 di kandang sendiri.
“Apalagi, kekuatan antara tim China dan tim Indonesia tidak terlalu besar. Di pertemuan pertama, mereka mengalahkan lawannya 2-1,” tutup Sohu.
Dengan kehadiran dua pemain penting itu, Sohu menyebut bahwa peluang China untuk mencuri poin di Jakarta semakin terbuka lebar.
Dari sanksi FIFA, absennya pemain kunci, hingga keraguan terhadap strategi pelatih Patrick Kluivert, semuanya dinilai bisa mengganggu konsentrasi tim Garuda.
Tantangan Berat untuk Patrick Kluivert
Sejak ditunjuk menggantikan Shin Tae-yong, Patrick Kluivert sudah berada dalam tekanan tinggi.
- Antara/RRI
Kini, dengan absennya nama-nama penting seperti Paes dan Marselino, pelatih asal Belanda itu dituntut untuk menemukan formula baru demi menjaga asa lolos ke putaran keempat.
Satu kemenangan saja cukup untuk membawa Indonesia ke fase berikutnya. Namun dengan kondisi seperti ini, jalan yang harus dilalui Garuda tidak akan mudah.
Publik sepak bola Indonesia pun berharap para pemain pengganti bisa tampil maksimal dan membungkam keraguan, termasuk dari media luar negeri yang sudah mulai meremehkan.
Timnas Indonesia harus menunjukkan bahwa mereka belum habis—dan masih punya semangat juang untuk mewujudkan mimpi ke Piala Dunia. (asl)
Load more