Malaysia Ogah Lawan Indonesia di FIFA Matchday? Legenda Malaysia, Safee Sali Justru Akui 'Level' Timnas Indonesia: Di Asia Berkembang, Menuju Piala Dunia dan...
- Instagram - Safee Sali
tvOnenews.com - Timnas Indonesia tengah bersiap menghadapi dua laga terakhir di babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 melawan China dan Jepang pada Juni 2025.
Dua pertandingan ini menjadi krusial untuk menentukan apakah skuad Garuda bisa melaju ke putaran keempat kualifikasi atau harus mengubur mimpi tampil di pentas dunia.
Bila masih memiliki peluang, Indonesia harus menghadapi tim peringkat ketiga dan keempat dari grup A dan B dalam putaran keempat yang dijadwalkan Oktober mendatang.
Sementara itu, agenda FIFA Matchday pada September 2025 belum terisi. Hal ini dimanfaatkan PSSI untuk menjajaki laga uji coba internasional, dan salah satu lawan yang diincar adalah Malaysia.
Sayangnya, hingga kini Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) belum memberikan respons atas ajakan tersebut.
Padahal, pertandingan melawan Harimau Malaya bisa menjadi ajang pemanasan penting sekaligus mempertahankan rivalitas klasik Asia Tenggara.
Ketua PSSI Erick Thohir menyatakan bahwa dirinya sangat rindu melihat Indonesia kembali bersua Malaysia.
“Kami mau uji coba melawan mereka, sepertinya kita sudah kangen juga melawan Malaysia dan sudah cukup lama, tes nyalilah sama-sama," ujar Erick dikutip dan Antara.
Ketiadaan respons dari Malaysia justru menimbulkan kritik tajam dari dalam negeri mereka. Legenda Timnas Malaysia, Safee Sali, menyayangkan sikap pasif FAM terhadap tawaran Indonesia.
Ia menyebut bahwa Indonesia saat ini merupakan kekuatan besar di kawasan ASEAN dan menjadi lawan ideal untuk mengukur level Malaysia.
“Timnas Indonesia adalah tim yang terus berkembang dalam beberapa tahun terakhir. Mereka juga bersaing di Asia untuk memperebutkan tiket Piala Dunia dan banyak pemain dari mereka tampil di luar negeri,” ujar Safee Sali dilansir dari Astro Arena.
Tak hanya rivalitas, uji coba ini bisa menjadi tolak ukur kesiapan kedua tim. Di masa lalu, pertemuan Indonesia vs Malaysia selalu penuh gengsi dan menjadi magnet besar bagi penggemar sepak bola regional.
Kini, dengan generasi baru yang diperkuat pemain diaspora dan pengalaman internasional lebih banyak, laga semacam ini menjadi semakin menarik dan strategis bagi kedua belah pihak.
- REUTERS/Edgar Su
Jika Malaysia tetap tak memberi tanggapan, PSSI telah mengantongi dua opsi lain: Lebanon dan Kuwait.
Kedua negara tersebut sudah memberikan respons positif dan bersedia bertanding dalam turnamen mini yang direncanakan digelar di Jakarta.
Uji coba melawan tim-tim Timur Tengah ini juga bisa menguntungkan karena memungkinkan skuad Garuda memahami pola permainan lawan yang mungkin akan dihadapi di babak keempat kualifikasi Piala Dunia.
Sebelumnya, sempat muncul wacana menghadapi Rusia, Uzbekistan, hingga Belanda. Namun, kendala jadwal menjadi hambatan utama.
“Kami sudah menjawab Rusia, sudah mengirim surat. Tapi mereka minta September atau Oktober. Kan Oktober kita tidak bisa. Jadi kami bilang kalau tahun depan ya boleh saja,” jelas Erick Thohir.
Asisten pelatih Timnas Indonesia, Alex Pastoor, juga menekankan pentingnya melawan tim dengan kekuatan setara atau bahkan lebih kuat.
Uji coba berkualitas dinilai akan membantu Garuda mempercepat proses adaptasi, terutama menjelang laga-laga penting melawan negara-negara besar Asia seperti Jepang atau Arab Saudi.
Dengan kalender FIFA Matchday yang terbuka pada September, laga uji coba menjadi kunci penting bagi pelatih Patrick Kluivert untuk menyiapkan taktik, menguji kombinasi pemain, dan menambah jam terbang internasional.
Dan jika Malaysia melewatkan kesempatan ini, maka peluang emas itu akan jatuh ke tangan Lebanon atau Kuwait. (udn)
Load more