AFC Kembali Cari Gara-Gara dengan Suporter Timnas Indonesia, Indonesia Raya Gagal Diputar hingga Tiga Kali

Jakarta, tvOnenews.com - Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) kembali menjadi bahan pembicaraan di kalangan suporter Timnas Indonesia setelah Indonesia Raya gagal diputar hingga tiga kali.

AFC sudah sering menjadi bahan pembicaraan suporter Garuda selama setahun belakangan, terutama karena kiprah tim senior di Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Sumber :

• AFC

Salah satu yang paling mencuri perhatian adalah pada saat Timnas Indonesia berlaga menghadapi Bahrain di tanggal 10 Oktober lalu. 

Pada saat itu, keputusan dari wasit Ahmed Al Kaf merugikan tim asuhan Shin Tae-yong hingga gagal menang.

Padahal, sedari awal, penunjukan Al Kaf yang berasal dari Oman, negara tetangga Bahrain, sudah menjadi masalah.

Banyak keputusan AFC yang diprotes oleh suporter Timnas Indonesia, dan kali ini terjadi di Piala Asia Futsal Putri 2025 pada Rabu (7/5/2025).

Timnas Futsal Putri Indonesia bermain menghadapi Jepang di Hohhot Sports Centre, China, dan menderita kekalahan dengan skor 2-5.

Sumber :

• ANTARA

Terlepas dari hasil pertandingannya, ada kejadian kontroversial sebelum pertandingan dimulai ketika lagu kebangsaan kedua negara diputar.

Pemutaran lagu Indonesia Raya harus diulang hingga tiga kali dan tidak pernah selesai, dan acara langsung dilanjutkan.

Hal ini memicu protes di kalangan suporter Timnas Indonesia di media sosial, sebagaimana dilontarkan @idn_abroad.

"Parah ini panitia futsal AFC Wanita, Indonesia Raya gak tuntas, diulang sampe tiga kali pun gak tuntas," katanya.

Sumber :

• ANTARA

"Ada yang liat AFC Womens Futsal Asian Cup China 2025 antara Indonesia vs Jepang? Sedih lihat bagian nyanyi Indonesia Raya, malah kayak kaset rusak, sampe ngulang dua kali pas kedua kalinya distop dan langsung lanjut ke acara selanjutnya," tutur @bedas9sembilan.

Banyak yang menyayangkan mengapa hal ini bisa terjadi, terlebih karena Indonesia Raya adalah lagu kebangsaan.

"Sekelas event taraf Asia kayak event tarakam. Memang gak jelas panpel China ini. Dan kayaknya sepengetahuanku ini paling parah deh selama dua dekade terakhir," tutur @keripikchubaa.