FIFA Larang Pemain Diaspora yang Ngebet Perkuat Timnas Indonesia U-17 untuk Main di Piala Dunia U-17 2025, Ini Alasannya
- PSSI
Jakarta, tvOnenews.com - Meskipun ngebet perkuat Timnas Indonesia U-17 di Piala Dunia U-17 2025, seorang pemain diaspora harus mendapatkan kabar buruk dari FIFA.
Skuad Garuda Asia baru saja mengakhiri kiprahnya di Piala Asia U-17 2025 dengan buruk, karena dikalahkan dengan skor telak 0-6 oleh Korea Utara.
Namun, tim asuhan Nova Arianto berhasil meraih targetnya, yaitu merengkuh tiket lolos ke putaran final Piala Dunia U-17 2025.
- PSSI
Timnas Indonesia U-17 menyapu bersih kemenangan di fase grup untuk lolos ke perempat final Piala Asia U-17 2025 sekaligus kelolosan ke Piala Dunia U-17 2025.
Kini, fokus Nova Arianto dan anak-anak asuhnya adalah untuk bermain di Piala Dunia U-17 2025, namun itu masih lama.
Turnamen yang diadakan di bawah naungan FIFA tersebut baru akan digelar di akhir tahun ini di Qatar, tepatnya pada tanggal 3 hingga 27 November 2025.
Menambah kekuatan melalui jalur pemain diaspora bisa menjadi opsi, lantaran kini skuad Timnas Indonesia U-17 baru menggunakan satu pemain diaspora, yaitu Mathew Baker.
- AFC
Baker bisa membela Timnas Indonesia U-17 karena ibunya yang berasal dari Medan dengan marga Sitorus, dan masih memegang paspor Indonesia alias Warga Negara Indonesia (WNI).
Beberapa pemain diaspora mencuat belakangan ini, termasuk Feike Muller Latupeirissa, yang kini menetap di Belanda, sebagaimana dilaporkan oleh @futboll.indonesiaa di Instagram.
Dia merupakan seorang bek tengah berusia 16 tahun yang kini dibina tim akademi Willem II Tillburg U-17.
Nama belakangnya, Latupeirissa, adalah marga orang Maluku, dan memang Muller memiliki darah Indonesia dari kakek pihak ibu yang lahir di Saparua, Maluku.
- Instagram/feike_muller
Menurut laporan dari akun tersebut, Muller mengetahui bahwa Timnas Indonesia U-17 berhasil lolos ke Piala Dunia U-17 2025, dan bersedia untuk membela Garuda Asia jika memang dibutuhkan.
Sayangnya, dengan indikasi bahwa hanya sang kakek yang memiliki darah Indonesia, maka Muller kemungkinan tidak bisa membela Timnas Indonesia U-17.
Muller hanya bisa membela Timnas Indonesia melalui jalur naturalisasi dan itu tidak mungkin dilakukan saat ini karena usianya masih di bawah 17 tahun.
Khusus pemain di level U-17, hanya mereka yang memiliki orang tua dengan paspor WNI yang bisa dipanggil ke skuad Timnas Indonesia U-17.
Jika orang tuanya masih berstatus WNI, maka sang anak akan eligible untuk dipanggil, namun dalam kasus Muller, yang punya darah Indonesia adalah kakeknya.
Jika ibu dari Muller lahir dan besar di Belanda, maka dia bukanlah WNI. Dengan demikian, sang pemain tidak eligible di mata FIFA untuk dipanggil pada Piala Dunia U-17 2025.
- PSSI
Kasusnya akan serupa dengan Chow Yun Damanik yang memiliki ibu asal Medan namun sudah tidak berstatus WNI.
Sebagai pengingat, Chow Yun Damanik sempat menjadi bagian Timnas Indonesia U-17 pada 2023, namun gagal memperkuat Garuda Asia di Piala Dunia U-17 2023, karena ternyata tidak eligible.
Oleh karena itu, jika Feike Muller Latupeirissa ingin membela Timnas Indonesia, itu baru bisa terjadi di level U-20 atau senior jika dia bersedia dinaturalisasi. (rda)
Load more