Tanpa Sepengetahuan Shin Tae-yong, Omongan Jujur Nova Arianto Setahun Lalu Kini jadi Kenyataan? Timnas Indonesia Punya ...
- Tangkapan layar
tvOnenews.com - Omongan jujur Nova Arianto setahun lalu kini menjadi kenyataan? mantan asisten Shin Tae-yong itu sudah jauh hari sangat ketat dalam menyeleksi pemain muda dan memiliki standar khusus.
Timnas Indonesia U-17 asuhan Nova Arianto menjadi salah satu tim yang sangat disorot dari ajang bergengsi liga pemuda ini, pasalnya mengalahkan tim-tim besar seperti Korea Selatan.
Sebelum turnamen dimulai, tak banyak ekspektasi ke pelatih Nova Arianto dan timnya disebut akan kesulitan bersaing untuk mendapatkan tiket ke Piala Dunia.
Bahkan, rekor yang dibuat oleh pasukan Nova Arianto sampai membuat media Vietnam tercengang yakni tiga kali menang, 9 poin, mencetak 7 gol, dan hanya kebobolan 1 gol setelah 3 pertandingan.
- Instagram - Nova Arianto
"Capaian ini mengantarkan Indonesia berdiri di atas Korea Selatan, kandidat juara di Grup C," tulis analisis media Vietnam, Soha.vn
Dengan fakta bahwa Indonesia telah bangkit melampaui Korea Selatan mengejutkan para penggemar dan pandit.
Dengan demikian, Timnas Indonesia U-17 menjadi satu-satunya wakil Asia Tenggara yang berhasil meraih tiket ke Piala Dunia U-17 melalui babak kualifikasi, bukan sebagai tuan rumah.
Sebelumnya, Thailand U-17 kehabisan peluang karena tersingkir lebih awal dalam dua pertandingan di turnamen Piala Asia, sedangkan Vietnam U-17 tumbang saat melawan UEA sehingga gagal meraih tiket Piala Dunia.
Selanjutnya, jadwal perempatfinal Piala Asia U-17 2025 timnas Indonesia U-17 vs Korea Utara U-17 akan digelar di King Abdullah Sport City Hall Stadium, Jeddah, Arab Saudi, pada Senin 14 April 2025 pukul 21.00 WIB.
Timnas Indonesia U-17 lolos ke perempatfinal dengan status juara grup C, sementara Korea Utara U-17 datang sebagai runner-up grup D.
Nama Pelatih Nova Arianto ramai dibicarakan publik, sebagai sosok jenius yang berhasil menciptakan generasi masa depan untuk timnas Indonesia senior.
Sejak tahun 2019, Nova Arianto masuk dalam staf kepelatihan tim nasional Indonesia sebagai asisten pelatih timnas Indonesia U-23.
Ketika Shin Tae-yong resmi menjadi pelatih timnas Indonesia, Nova Arianto menjadi asisten STY di tim U-20 dan timnas senior.
Nova Arianto kemudian dipercaya mengemban tugas baru dengan memimpin Timnas Indonesia U-17.
Sementara itu, pada awal tahun 2025 publik dihebohkan atas Shin Tae-yong dipecat dari kursi pelatih timnas Indonesia, usai hasil minor di Piala AFF 2024.
Omongan Jujur Nova Arianto Setahun yang Lalu kini Menjadi Kenyataan?
Mantan asisten pelatih Shin Tae-yong di timnas senior itu dinilai sangat keras dalam melatih anak-anak asuhnya, dan tak ragu memarahinya pada sesi latihan.
Dia tak pandang bulu ketika mendidik para pemain muda timnas Indonesia, dan memberikan hukuman keras,
Jauh sebelum gelaran Piala Asia U-17 2025, ketika dia menangani Piala AFF U-16 2024, mantan bek timnas Indonesia mengungkapkan bahwa salah satu PR besar yang ingin diselesaikan di skuad timnas Indonesia U-16.
Di mana ia telah menyeleksi untuk menemukan talenta-talenta muda dari berbagai pelosok negeri hingga pemain diaspora.
Diketahui, saat itu tercatat sebanyak 7 pemain diaspora yang mengikuti seleksi, dan hanya 2 yang lolos pada tahap final.
Pelatih berusia 46 tahun itu berpesan kepada para pemain yang tidak lolos seleksi bahwa ke depannya akan selalu ada kesempatan, jika sang pemain latihan dengan benar dan berkembang.
"Itu yang saya bicarakan kepada para pemain di gelombang 1 sampai 3, karena Coach Shin Tae-yong pun selalu berbicara kalau usia muda tuh di setiap 6 bulan, pemain pasti akan punya progres," ucapnya dilansir Youtube Sport77 Official.
"Contoh pemain A jelek di saat 6 bulan lagi, kalau dia latihan benar semuanya betul, secara progres dia akan bagus," paparnya.
Tak hanya itu, Nova Arianto menyoroti masalah tinggi badan dari proses seleksi ketat dari para pemain muda Indonesia.
"Masalah tinggi badan mengapa menjadi consent saya," jelasnya.
Dia menjelaskan bahwa pada saat aktif bermain, awalnya berposisi sebagai striker dengan tinggi badan 178 cm.
Kemudian dipindahkan posisinya di stopper, karena dinilai punya postur tinggi dan dapat diandalkan dalam duel-duel bola udara.
"Secara postur, pemain depan dan pemain belakang menjadi urgent," paparnya.
- Kolase Tim tvOnenews
Hal itu berdasarkan pengamatan Nova Arianto di gelaran Piala Asia 2023, anak asuh Shin Tae-yong tampak kesulitan ketika berduel dengan tim raksasa asia seperti Irak dan Australia.
"Karena saya melihat di Piala Asia, kita lemah di duel-duel udara. Kenapa saya buatkan gennya di situ agar ke depan timnas senior bisa mempunyai gen pemain timnasnya tuh yang tinggi-tinggi," ungkapnya.
Mantan bek Persebaya Surabaya itu juga mengatakan bahwa berkaca pada negara tetangga atau Malaysia, memiliki program jangka panjang dalam membina kiper.
Tim Harimau Malaya menyiapkan para kipernya dari usia 12 tahun hingga 13 tahun, dicari anak-anak yang tinggi.
"Dia latih, dia buat agar nanti saat mereka naik level atas, kipernya juga mempunyai postur yang bagus-bagus," pungkasnya.
Pelatih berusia 44 tahun memiliki standar tersendiri dalam membangun skuad bentukannya yakni pemain belakang dan pemain depan harus tinggi.
"Bukannya harus 175 cm ke atas, minimal 166 cm atau 170 cm lah, minta maaf ada yang masuk tingginya 159-160, kalau dia 160 di saat kita compare-in dia naik 4 centi, minimal dia itu cuma 165 cm, kita lawan Australia kita nggak bisa apa-apa, itu menjadi pemikiran saya," paparnya.
Nova Arianto menegaskan bahwa tidak ada maksud dalam mengkotak-kotakkan sisi pemain tinggi atau tidak.
"Karena saya yakin kualitas pemain tinggi pun belum tahu semuanya bagus kan, tapi pemain tinggi menjadi modal awal kita sih, menjadi modal awal kita bersaing di level Asia," terangnya.
"Itu yang saya mau buat, kita buat gen tim nasionalnya adalah dengan postur-postur yang tinggi," tambahnya.
Mengambil contoh dari kapten timnas Indonesia, Asnawi Mangkualam yang awal masuk ke timnas kelompok umur tingginya 166 cm, sekarang dia memiliki tinggi 174 cm.
"Jadi itu yang saya coba (terapkan), posisinya Asnawi kan di bek kanan, dengan postur dia 174 cm dia masih bisa bersaing untuk posisinya," pungkasnya.
Setahun berlalu, terbukti di lapangan, timnas Indonesia U-17 memiliki pemain seperti Evandra Florasta, yang memiliki tinggi badan 170 cm.
Tak hanya itu, tampak para pemain Indonesia merata baik lini depan dan belakang untuk tinggi badan, sebagai contoh Mathew Baker 176 cm (bek kiri) dan dan Zahaby Gholy 171 cm (striker).
Bisa juga terlihat dari postur pemain Indonesia yang tidak berbeda jauh dengan pemain negara Timur Tengah dan Arab seperti Yaman maupun Afghanistan. Sehingga kuat dalam berduel di bawah maupun udara. (ind)
Load more