News Bola Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali

Pelatih Asal Belanda Blak-blakan Alasan Pemain Naturalisasi Pilih Timnas Indonesia, Berani Bilang Kalau Sebenarnya Mereka Tidak Punya Peluang untuk...

Pelatih asal Belanda, Robert Maaskant blak-blakan alasan pemain naturalisasi pilih Timnas Indonesia. Usai kekalahan Indonesia 1-5 dari Australia di Kualifikasi
Minggu, 23 Maret 2025 - 01:10 WIB
Pelatih Asal Belanda Blak-blakan Alasan Pemain Naturalisasi Pilih Timnas Indonesia, Berani Bilang Kalau Sebenarnya Mereka Tidak Punya Peluang untuk...
Sumber :
  • Instagram Robert Maaskant / Patrick Kluivert

tvOnenews.com - Kekalahan telak Timnas Indonesia dari Australia dengan skor 1-5 dalam lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026 terus menjadi bahan perbincangan, termasuk di kalangan pelatih Belanda.

Robert Maaskant, pelatih asal Belanda yang kini menangani Helmond Sport di Eerste Divisie, melontarkan kritik tajam terhadap kebijakan naturalisasi yang dilakukan Timnas Indonesia. 

ADVERTISEMENT

GULIR UNTUK LANJUT BACA

Menurut Maaskant, fenomena naturalisasi ini dianggap berlebihan dan tidak memberikan dampak signifikan bagi performa Timnas Indonesia di level internasional.  

Patrick Kluivert, yang baru saja menjalani debutnya sebagai pelatih Timnas Indonesia, memilih menurunkan sepuluh pemain naturalisasi asal Belanda dalam laga melawan Australia di Allianz Stadium, Sydney, pada Kamis (20/3/2025). 

Meski skuad Garuda diperkuat pemain berpengalaman seperti Thom Haye, Mees Hilgers, dan Calvin Verdonk, performa Indonesia tetap jauh dari harapan. 

Australia tampil dominan dan berhasil memperlihatkan perbedaan kualitas yang mencolok di lapangan.  

Kekalahan ini menjadi hasil terburuk Indonesia di kualifikasi Piala Dunia 2026 setelah sebelumnya juga tumbang dengan skor serupa dari Irak pada November 2023. 

Maaskant menilai bahwa kehadiran pemain naturalisasi tidak serta-merta membuat Indonesia mampu bersaing di level internasional. 

Dalam podcast De Maaskantine di kanal YouTube Sportnieuws, Maaskant mempertanyakan strategi Patrick Kluivert yang terlalu mengandalkan pemain naturalisasi asal Belanda. 

"Sensasinya terlalu dibesar-besarkan," ujar Maaskant, dikutip dari Sportnieuws. 

"Kita bahkan tidak mengenal tim ini dan hampir tidak pernah melihat mereka bermain."  

Maaskant mengkritik kenyataan bahwa sepuluh pemain keturunan Belanda menjadi starter dalam laga melawan Australia. 

Patrick Kluivert dan Timnas Indonesia
Patrick Kluivert dan Timnas Indonesia
Sumber :
  • AFC/PSSI

 

Ia menilai bahwa proses naturalisasi yang dilakukan Indonesia sudah berlebihan dan belum tentu efektif. 

"Sekarang ada sepuluh pemain Belanda di starting line-up Indonesia," tambah Maaskant. 

"Tetapi Australia yang telah bermain di Piala Dunia selama bertahun-tahun, ternyata terlalu kuat."

Alasan Utama Pemain Naturalissi Pilih Timnas Indonesia Menurut Robert Maaskant

Menurut Maaskant, meski pemain seperti Thom Haye dan Calvin Verdonk memiliki kualitas bagus di Eredivisie, mereka belum cukup mumpuni untuk bersaing di level internasional. 

Ia menyoroti bahwa para pemain ini kemungkinan besar tidak akan memilih membela Indonesia jika mereka memiliki peluang memperkuat tim nasional Belanda. 

"Mari kita jujur saja. Para pemain ini tidak akan memilih Indonesia jika mereka memiliki peluang bermain di tim nasional Belanda," tegas Maaskant.  

Lebih lanjut, Maaskant menilai bahwa kualitas individu para pemain Indonesia, termasuk yang berasal dari naturalisasi, masih di bawah standar internasional. 

"Mereka adalah pemain bagus di Eredivisie, tapi tentu saja grup itu tidak ada apa-apanya di level internasional," ucapnya. 

Maaskant juga mengingatkan bahwa proses adaptasi pemain naturalisasi memerlukan waktu dan hasil positif tidak bisa diharapkan secara instan. 

"Hal itu tidak akan berubah dalam semalam. Anda bergantung kepada para pemain Anda. Jika Anda memiliki pemain-pemain yang biasa-biasa saja di level internasional, Anda tidak boleh berharap untuk memiliki tim hebat dalam waktu semalam," lanjutnya.  

Kritik Maaskant mencerminkan ketidakpuasan terhadap strategi Timnas Indonesia yang dianggap terlalu bergantung pada pemain naturalisasi. 

Ia menegaskan bahwa membangun tim yang solid membutuhkan fondasi kuat dari pemain lokal yang berkembang melalui pembinaan jangka panjang. 

Strategi instan melalui naturalisasi pemain keturunan Belanda dinilai bukanlah solusi jangka panjang untuk meningkatkan prestasi Indonesia di level internasional.  

Patrick Kluivert sendiri menyatakan tetap percaya dengan potensi para pemainnya, termasuk pemain naturalisasi. 

Namun, kekalahan telak dari Australia menjadi pengingat bahwa naturalisasi bukan satu-satunya jalan untuk membawa Indonesia ke panggung dunia. 

ADVERTISEMENT

GULIR UNTUK LANJUT BACA

Kluivert kini menghadapi tantangan besar untuk meramu strategi yang lebih efektif dan mengintegrasikan pemain naturalisasi dengan pemain lokal agar mampu bersaing di level internasional. 

Kritik Maaskant menjadi peringatan bahwa tanpa pembinaan pemain lokal yang solid, mengandalkan pemain naturalisasi saja tidak akan cukup untuk membawa Indonesia ke Piala Dunia 2026. (udn)

Klasemen
Komentar

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

Jangan Lewatkan

Diserbu 10 Ribu Peserta, Indonesia Blockchain Week 2025 Catat Rekor

Diserbu 10 Ribu Peserta, Indonesia Blockchain Week 2025 Catat Rekor

IDBW 2025 terselenggara melalui kolaborasi strategis empat co-host.
Jangan Anggap Sepele! Ini Tanda-tanda Sariawan yang Berpotensi Jadi Kanker Mulut

Jangan Anggap Sepele! Ini Tanda-tanda Sariawan yang Berpotensi Jadi Kanker Mulut

Sariawan umumnya ringan, namun jika tak kunjung sembuh bisa menjadi tanda kanker mulut. Kenali penyebab, gejala, dan cara pencegahannya di sini.
Penembakan Massal Brutal di Pantai Australia: 12 Orang Tewas

Penembakan Massal Brutal di Pantai Australia: 12 Orang Tewas

Kepolisian New South Wales (NSW) menginformasikan bahwa jumlah korban tewas dalam insiden penembakan massal di Pantai Bondi, Australia, bertambah menjadi 12 orang.
Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Masa depan Marc Marquez di Ducati masih jadi tanda tanya besar di MotoGP 2027.
Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Anggota DPR RI, Melchias Markus Mekeng, mendesak Kapolri untuk tidak ragu mengambil langkah tegas terhadap enam polisi mengeroyok dua Mata Elang hingga korban tewas di Kalibata, Jakarta Selatan.
Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Kesenian tradisional ludruk kembali membuktikan relevansinya dalam merespons isu-isu sosial kontemporer dan dinamika perjuangan rakyat. Hal ini diangkat dalam pementasan lakon "Ku Tunggu di Jogja" yang dibawakan oleh Komunitas Kegiatan Mahasiswa (KKM) Studi Teater Tradisi (Status) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) di Omah Petroek, Sabtu (13/12) malam.
background

Pekan ke-8

Waktu yang ditampilkan adalah WIB

Trending

Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Anggota DPR RI, Melchias Markus Mekeng, mendesak Kapolri untuk tidak ragu mengambil langkah tegas terhadap enam polisi mengeroyok dua Mata Elang hingga korban tewas di Kalibata, Jakarta Selatan.
Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Kesenian tradisional ludruk kembali membuktikan relevansinya dalam merespons isu-isu sosial kontemporer dan dinamika perjuangan rakyat. Hal ini diangkat dalam pementasan lakon "Ku Tunggu di Jogja" yang dibawakan oleh Komunitas Kegiatan Mahasiswa (KKM) Studi Teater Tradisi (Status) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) di Omah Petroek, Sabtu (13/12) malam.
Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Masa depan Marc Marquez di Ducati masih jadi tanda tanya besar di MotoGP 2027.
Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Sebelum menunaikan shalat, setiap Muslim dianjurkan untuk terlebih dahulu berwudhu. Berikut bacaan doa sebelum dan setelah berwudhu
Update Klasemen Medali SEA Games 2025, Minggu 14 Desember hingga Pukul 18.00 WIB: Jetski Persembahkan Emas ke-38 untuk Indonesia

Update Klasemen Medali SEA Games 2025, Minggu 14 Desember hingga Pukul 18.00 WIB: Jetski Persembahkan Emas ke-38 untuk Indonesia

Kontingen Indonesia menambah perolehan medali di SEA Games 2025, Minggu (14/12/2025).
Selamat Berbahagia, 4 Shio yang Tiba-tiba Cuan Minggu Depan 15–21 Desember 2025: Shio Ular Dapat Bantuan

Selamat Berbahagia, 4 Shio yang Tiba-tiba Cuan Minggu Depan 15–21 Desember 2025: Shio Ular Dapat Bantuan

​​​​​​​Ramalan shio minggu 15–21 Desember 2025 ungkap 4 shio tiba-tiba cuan serta 8 shio stabil dengan nasihat keuangan dan angka hoki masing-masing shio.
Profil Lengkap Young Syefura, Anggota Parlemen Malaysia yang Terus Digoda oleh Gubernur Jabar Dedi Mulyadi

Profil Lengkap Young Syefura, Anggota Parlemen Malaysia yang Terus Digoda oleh Gubernur Jabar Dedi Mulyadi

Berikut profil lengkap anggota Parlemen asal Malaysia, Young Syefura Othman yang terus digoda oleh Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi saat melakukan kunjungan kerja.
Selengkapnya

Viral

ADVERTISEMENT