Pantas Dipanggil Patrick Kluivert, Keunggulan Septian Bagaskara Dibongkar Orang Terdekat: Dia Satu-satunya…
tvOnenews.com - Septian Bagaskara menjadi salah satu nama kejutan dalam daftar pemain yang dipanggil pelatih timnas Indonesia, Patrick Kluivert.
Pemain Dewa United itu masuk dalam skuad yang dipersiapkan untuk menghadapi Australia dan Bahrain di lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Keputusan Kluivert ini menarik perhatian banyak pihak, termasuk pelatih Dewa United, Jan Olde Riekerink.
Menurutnya, pemanggilan Septian Bagaskara bukan tanpa alasan.
Striker berusia 26 tahun itu memiliki keunggulan khusus yang membuatnya layak menjadi bagian dari skuad Garuda.
Sebagai seorang striker, Septian Bagaskara memang memiliki pengalaman di level timnas, meski sebelumnya hanya di kategori usia.
Ia pernah memperkuat Indonesia di SEA Games 2019, meski belum mendapat kesempatan di timnas senior.
Namun, performanya bersama Dewa United di Liga 1 musim ini menjadi bukti bahwa ia layak mendapat kesempatan.
Dalam 26 pertandingan, ia mencetak tujuh gol dalam 774 menit bermain.
Catatan tersebut cukup impresif mengingat ia bukan striker utama di setiap laga.
Jan Olde Riekerink, yang sudah bekerja sama dengan Septian Bagaskara sejak awal musim, menilai bahwa anak asuhnya itu punya kemampuan spesial.
Menurutnya, Septian adalah satu-satunya pemain Indonesia yang bisa memenangkan duel udara melawan bek lawan.
Dalam sepak bola modern, seorang striker tidak hanya dituntut untuk mencetak gol, tetapi juga mampu bermain sebagai target man. Septian memiliki atribut itu.
"Septian Bagaskara adalah satu-satunya pemain Indonesia yang bisa menang duel melawan bek lawan," ujar Jan Olde Riekerink.
Keunggulan utamanya terletak pada duel udara dan ketahanan fisik.
Ia memiliki postur yang cukup ideal untuk seorang striker dan kemampuan lompat yang baik.
Ini menjadi aset penting bagi timnas, terutama saat menghadapi lawan dengan bek-bek berpostur tinggi seperti Australia dan Bahrain.
"Septian Bagaskara bisa mengubah jalannya pertandingan. Misalnya saat timnas Indonesia melawan Bahrain nanti dan skor masih 0-0, di mana waktu menyisakan 20 menit lagi. Dia adalah satu-satunya pemain Indonesia yang bisa melompat tinggi dan memenangi duel dengan baik," tambah Riekerink.
Load more