Erick Thohir Pernah Salah Pilih Pelatih Belanda di Inter Milan Baru 14 Laga Lalu Dipecat, Bagaimana dengan Patrick Kluivert di Timnas Indonesia?
- Inter Milan
tvOnenews.com - Erick Thohir ternyata pernah salah pilih pelatih Belanda di Inter Milan. Bagaimana cerita selengkapnya? Simak kisahnya di sini.
Kala itu di musim 2016-2017 Erick Thohir sebagai presiden Inter Milan menunjuk Frank de Boer untuk melatih Inter Milan menggantikan Roberto Mancini.
Mancini sebelumnya didatangkan karena pernah juara Liga Inggris bersama City. Kedatangannya dianggap bisa mendongkrak performa Nerazzurri.
- AFC
Sayangnya Mancini dipecat beberapa pekan sebelum Serie A musim itu bergulir. Alasan pemecatan Mancini karena adanya ketidakcocokan soal transfer pemain dan hasil buruk di pramusim.
Frank de Boer pun direkrut untuk menggantikan Mancini. Pelatih asal Belanda itu punya banyak gelar bersama Ajax.
Dalam masa kepelatihannya, ia sukses membawa Ajax meraih empat gelar Eredivisie berturut-turut (2011-2014).
Prestasi itu semakin menegaskan kemampuannya dalam mengelola tim dan mengembangkan potensi pemain-pemain muda.
Secara keseluruhan, Frank de Boer dikenal sebagai pelatih yang memiliki filosofi permainan yang matang, mengutamakan penguasaan bola, serta pengembangan pemain muda.
Gaya kepelatihannya yang berorientasi pada tim dan organisasi permainan membuatnya dihormati, meskipun tidak selalu berhasil di setiap klub yang ia latih, termasuk saat melatih Inter Milan.
Erick Thohir pecat Frank de Boer setelah 14 laga
- Antara
Ujung-ujungnya Frank de Boer juga dipecat oleh Erick Thohir setelah hanya menjalani 14 laga bersama Inter.
Setelah gagal di Inter Milan, de Boer mencoba peruntungan di Crystal Palace, hingga Atlanta United di Major League Soccer (MLS).
Meskipun pengalamannya di luar Belanda tidak secerah saat di Ajax, banyak yang menganggap De Boer punya filosofi permainan yang jelas—berfokus pada penguasaan bola dan permainan ofensif.
Bagaimana dengan penunjukkan Patrick Kluivert oleh Erick Thohir sebagai Timnas Indonesia?
Pengamat sepak bola Indonesia Coach Justin yakin ketiga bisa kompak karena masing-masing punya tugas yang jelas.
“Tugasnya Kluivert bukan ngurus teknikal, tapi menenangkan ruang ganti, meyakinkan pemain, menyatukan pemain, mengajak para diaspora yang baru untuk gabung ke kita agar kita lebih kuat,” kata Coach Justin dalam wawancara bersama Don Cast, Nusantara TV.
Sementara itu Alex Pastoor diajak karena dia ibarat guru besarnya sepak bola di Belanda.
“Dosen Pastoor saat mengambil lisensi mengatakan, pelatih-pelatih dulu pemikirannya progresif Van Gaal, Hiddink, dan lainnya. Pelatih jaman sekarang itu inginnya main aman semua, kecuali Pastoor. Dia mengembalikan permainan yang dulu itu,” ungkap Coach Justin.
“Dan oleh komentator-komentator lainnya Pastoor itu dipuji. Kemampuan taktikalnya tak diragukan lagi,” imbuhnya.
Lalu bagaimana prediksi Coach Justin atas empat pertandingan tersisa Timnas Indonesia di babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia ini?
- Kolase tvOnenews.com / tangkapan layar Youtube Justinus Lhaksana / PSSI
“Lawan Bahrain dan China 6 poin, must win game karena main di kandang dan kita sudah punya pengalaman,” tegasnya.
“Yang berat ini Australia karena nggak ada waktu untuk persiapan. Gimana caranya Kluviert terserah, minimal seri lah,” tambahnya.
Sementara itu Patrick Kluivert sendiri optimis bisa meraih poin maksimal dalam dua pertandingan di bulan ini, Australia (20 Maret) dan Bahrain (25 Maret).
“Harapannya tentu kita bisa dapat 6 poin dengan dua kemenangan sempurna,” kata Kluivert.
“Tapi kita harus melihat lawan pertama yaitu Australia sebagai tuan rumah, ya minimal kita dapat seri. Lalu kita akan coba untuk meraih kemenangan di kandang, jadi 4 poin,” imbuhnya.
Kluivert melihat Timnas Indonesia sudah ada kemampuan untuk bisa melawan tim-tim di Asia dibandingkan tim di Eropa.
“Tinggal bagaimana kita konsisten dan gaya main kita, walaupun kita tetap harus respect kepada lawan kita di lapangan,” ungkapnya.
Dengan kekuatan pemain yang ada, Kluivert percaya Timnas Indonesia bisa meraih hasil maksimal di dua laga selanjutnya.
Adapun saat berbicara soal pemain lokal Indonesia yang menurutnya menarik, Kluivert memilih Marselino Ferdinan.
“Tentu dia adalah salah satunya. Namun bukan berarti hanya dia,” ujar Kluivert.
(amr)
Load more