Update Training Center Timnas Indonesia di IKN, Ketum PSSI Erick Thohir: Fase Kedua Tambahan Kolam Renang dan Stadion Kapasitas 5 Ribu Penonton
- Kemenpora
Jakarta, tvOnenews.com - Ketua Umum (Ketum) PSSI, Erick Thohir, kembali berbicara soal update pemusatan latihan atau training center PSSI di IKN.
Seperti diketahui, Pusat Pelatihan Nasional PSSI telah dibangun di Ibu Kota Nusantara (IKN) sejak September 2023 lalu.
Di training center tersebut terdapat asrama yang bisa ditempati para atlet yang sedang berlatih di TC.
- tvOnenews.com/Taufik Hidayat
Pembangunan fase pertama TC ini berada di atas lahan seluas 34,5 hektare.
Saat ini sudah ada 2 lapangan yang dibangun yaitu yang menggunakan rumput alami dan sintetis yang sudah hampir selesai.
Lalu, untuk asrama yang berkapasitas 138 orang ini memiliki rincian 56 kamar ganda untuk pemain, 20 kamar single untuk tim pelatih, dan 6 suite untuk pelatih kepala.
Asrama tersebut juga dilengkapi dengan fasilitas fisioterapi, fitness, medical treatment, dan lainnya.
"Training Center di IKN kita kemarin kan sudah selesai phase satu, ada dua lapangan dan satu lapangan mini, lalu 82 kamar, ini sudah jadi," ujar Erick Thohir kepada media.
Erick Thohir mengatakan sejumlah fasilitas tambahan akan difokuskan pada pembangunan fase kedua nanti.
Beberapa diantaranya adalah fasilitas kolam renang dan stadion mini dengan kapasitas sekitar 5 ribu penonton.
"Pada fase kedua kita perlu tambahan lagi kolam berenang, fasilitas stadion berkapasitas 5 ribu, ini juga perlu. Atau program lain seperti tadi disampaikan membangun museum sepak bola," lanjut Erick Thohir.
"Ini semua program-program yang mungkin tidak semua bisa masuk pendanaan PSSI karena kita fokus ke tim nasional," sambungnya.
Erick Thohir Sebut PSSI juga Fokus pada Program Individu
Selain fokus pada pembangunan Training Center di IKN, PSSI juga disebut Erick Thohir akan membantu para pemain potensial untuk mendapat pendidikan yang layak disamping fokus mereka di sepakbola.
"Lalu juga tadi mungkin ada program individu, karena beberapa pemain kita yang kualitasnya bagus, tetapi kalau di Eropa itu dia harus sekolah, ada orang tua asuhnya," kata Erick Thohir.
"Jadi ya mungkin karena keterbatasan dana, mereka tidak bisa dididik dari awal sehingga pemain yang punya kualitas lebih," tukasnya. (aes)
Load more