Shin Tae-yong Resmi Ditunjuk PSSI Jadi Dirtek Timnas Indonesia? Indra Sjafri Singgung Syaratnya: Anak Indonesia Nyaman Bermain dengan Cara Indonesia
- Instagram Shin Tae-yong / PSSI
tvOnenews.com - Shin Tae-yong resmi ditunjuk jadi Dirtek Timnas Indonesia? Indra Sjafri singgung syaratnya berat dan harus bisa hal ini.
Keputusan PSSI untuk memecat Shin Tae-yong (STY) sebagai pelatih Timnas Indonesia pada 6 Januari 2025 mengejutkan banyak pihak.
Selama lima tahun masa jabatannya, pelatih asal Korea Selatan ini mencatatkan prestasi membanggakan.
STY berhasil membawa Tim Merah Putih melaju hingga babak 16 besar Piala Asia 2023, mencapai semifinal Piala Asia U-23 2024, dan mengantarkan Indonesia ke ronde ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Peringkat FIFA Indonesia pun naik dari posisi 173 ke 127. Namun, meski tengah mempersiapkan tim menghadapi laga penting melawan Australia dan Bahrain pada Maret 2025, posisinya digantikan oleh Patrick Kluivert.
Setelah pemecatannya, muncul rumor bahwa STY akan diangkat menjadi Direktur Teknik (Dirtek) Timnas Indonesia.
PSSI Resmi Tunjuk Shin Tae-yong jadi Direktur Teknik (Dirtek) Timnas Indonesia?
Hal ini berkaitan dengan kebutuhan PSSI akan dirtek baru setelah Indra Sjafri kembali fokus melatih Timnas U-20.
Namun, STY membantah kabar tersebut. Saat diwawancarai di Bandara Soekarno Hatta sebelum kembali ke Korea Selatan, ia menyatakan tidak ada tawaran.
“Tidak ada sama sekali," kata Shin Tae-yong, Minggu (26/1/2025) malam WIB.
Meski demikian, dukungan suporter terhadap STY tetap kuat, terlihat dari sambutan hangat mereka di bandara.
Dalam konteks jabatan dirtek, mantan Dirtek Timnas Indonesia, Indra Sjafri, menekankan pentingnya sosok yang memahami filosofi sepakbola nasional.
- AFC dan ANTARA
Apa Syarat jadi Direktur Teknik Timnas Indonesia? Indra Sjafri Bongkar Syaratnya
Menurutnya, dirtek harus memiliki kepemimpinan, manajemen, pemahaman tentang sepakbola amatir, hingga performa tinggi.
“Dampak pembinaan dan pengembangan sepakbola itu baru terlihat 5-10 tahun ke depan,” ujar Indra. Ia juga menyebut pentingnya kolaborasi antara dirtek dengan pelatih kepala untuk menciptakan filosofi sepakbola yang khas Indonesia.
Saat ini, posisi dirtek kosong sejak ditinggalkan Franck Wormuth pada 2023. Beberapa nama muncul sebagai kandidat, seperti Louis van Gaal dan STY.
Indra menilai, calon dirtek harus bisa beradaptasi dengan filosofi yang sedang dibangun, termasuk bekerja sama dengan Patrick Kluivert.
Load more