Kabar Buruk! Calon Pemain Naturalisasi Timnas Indonesia Jairo Riedewald Terancam Sanksi Larangan Bermain 3 Laga dan Denda Rp60 Juta
- Instagram/@royal_antwerp_fc
Jakarta, tvOnenews.com - Calon pemain naturalisasi Timnas Indonesia, Jairo Riedewald terancam sanksi larangan bermain tiga laga dan denda Rp60 juta, kok bisa?
Sebelum membahas soal sanksi, Jairo Riedewald merupakan pemain keturunan yang sudah diminta oleh pelatih Timnas Indonesia, Patrick Kluivert untuk dinaturalisasi menjadi WNI.
Gelandang berusia 28 tahun itu sedang menjalani proses naturalisasi bersama Ole Romeny. Proses perpindahan kewarganegaraan keduanya ditargetkan rampung sebelum Maret 2025.
- Royal Antwerp
Pasalnya, kedua pemain blasteran Indonesia-Belanda itu diproyeksikan tersedia saat Timnas Indonesia melawan Australia dan Bahrain pada 20 serta 25 Maret 2025.
Dua pertandingan tersebut merupakan lanjutan dari putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia Grup C yang dilakoni skuad Garuda.
"Secara pribadi saya sudah berbicara dengan beberapa pemain untuk dinaturalisasi. Saya sibuk berdiskusi dengan pemain naturalisasi," kata Patrick Kluivert dalam sesi konferensi di Jakarta, Minggu (12/1/2025).
"Mungkin saya bisa membocorkan salah satu nama tersebut adalah Jairo Riedewald, saya sudah berbicara dengannya dan berusaha meyakinkannya untuk dinaturalisasi secepatnya,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua Umum PSSI, Erick Thohir juga memastikan bahwa Jairo Riedewald dan Ole Romeny tengah menjalani proses naturalisasi.
"Kalau Ole sendiri kan memang sudah cek kesehatan, sudah ke kedutaan besar, tinggal mengambil sumpah. Kalau Jairo masih proses," kata Erick Thohir di Kantor Kemenpora RI, Senin (14/1/2025).
Kabar buruknya, Jairo Riedewald dipastikan mendapatkan hukuman usai dikartu merah saat Royal Antwerp menahan imbang Sint-Truidense VV dengan skor 1-1 di Liga Belgia 2024-2025.
Bermain di Stadion Stayen, Belgia, Sabtu (25/1/2025) dini hari WIB, calon pemain naturalisasi Timnas Indonesia itu sejatinya tampil apik selama bermain sebagai starter hingga menit 90.
- Kolase Instagram
Jairo Riedewald mendapatkan rating 6,6 dengan catatan 90 persen akurasi umpan dan 3 kali sapuan. Namun, ia mendapatkan kartu merah pada menit 90+1 usai memukul pemain lawan.
Awalnya, salah satu pemain STVV, Fujita hendak melakukan tendangan bebas langsung, namun bola ditahan oleh Jairo Riedewald untuk memperlambat waktu.
Saat Fujita mencuri bola darinya, Jairo Riedewald membalasnya dengan pukulan ke arah wajah pemain Jepang itu. Wasit Kevin Van Damme pun langsung mengusir Jairo keluar lapangan.
Buntut ulahnya itu, sang calon pemain naturalisasi Timnas Indonesia pun terancam mendapatkan hukuman berat.
Menurut laporan GVA, Jairo Riedewald terancam disanksi larangan bermain tiga pertandingan dan denda 3.500 euro alias sekira Rp59,5 juta rupiah atau jika digenapkan jadi Rp60 juta.
"Riedewald (Antwerp) berisiko skorsing tiga pertandingan, Al-Ghamdi (Beerschot) satu kali. Kantor kejaksaan Asosiasi Sepak Bola Belgia (KBVB) ingin menjatuhkan skorsing tiga laga kepada Jaïro Riedewald (Antwerpen) setelah melakukan pukulan ke wajah lawannya Fujita (STVV)," bunyi laporan GVA.
"Kantor kejaksaan federal memeriksa gambar VAR dan memutuskan hal yang sama seperti wasit. Selain tiga hari pertandingan, ada juga ancaman skorsing hari pertandingan dengan penundaan dan denda sebesar 3.500 euro," tambah laporan media Belgia itu.
Sebagai informasi, itu merupakan kartu merah perdana Jairo Riedewald sepanjang karier profesionalnya menurut catatan Transfermarkt.
Jairo Riedewald pun dipastikan absen saat Royal Antwerp melakoni laga terdekatnya melawan Club Brugge pada 2 Februari 2025.
Di sisi lain, hukuman yang didapat Jairo Riedewald justru menjadi kabar baik bagi Timnas Indonesia karena sang pemain memiliki waktu lebih banyak untuk mengurus proses naturalisasi.
Jairo Riedewald bisa mengurus berkas-berkas naturalisasinya dengan lebih mudah hingga bisa izin untuk datang langsung ke Indonesia.
Rentang waktu tersebut tentu bisa dimanfaatkan secara sungguh-sungguh oleh sang pemain untuk merampungkan proses naturalisasinya satu per satu.
Load more