tvOnenews.com - Marc Klok, bintang Persib Bandung sekaligus pemain andalan Timnas Indonesia, kembali menjadi sorotan.
Sebelum ramai menyebut Shin Tae-yong sebagai diktator dalam wawancaranya dengan media Belanda, Marc Klok ternyata menyimpan cerita menarik tentang perjalanan kariernya di Indonesia.
Mengutip kanal YouTube Capt Hamka, Marc Klok mengungkapkan bahwa dirinya harus mengambil langkah ekstrem demi mewujudkan mimpinya bermain di Indonesia.
“Saya harus stop kontrak dulu karena saya masih ada kontrak di Skotlandia dan waktu itu klub tidak mau saya untuk pergi,” ujar Klok.
Dengan alasan ingin pensiun dari sepak bola dan mencari pekerjaan lain di Belanda, ia akhirnya berhasil memutus kontraknya dengan Dundee United.
"Saya akhirnya bilang ke pemilik klub, saya mau stop bermain di sepak bola, saya mau cari pekerjaan lain saja di Belanda," tambahnya.
Meski keputusannya menuai kontroversi, langkah Klok ternyata membawa hasil manis.
Tak hanya menjadi andalan Persib Bandung, Klok juga sempat menjadi bintang Timnas Indonesia.
Namun, Klok tak pernah dipanggil lagi oleh Shin Tae-yong sejak Timnas Indonesia menghadapi Vietnam pada Maret 2024 lalu.
Setelah STY dipecat oleh PSSI pada 6 Januari 2025 lalu, Klok berbicara kepada media Belanda, ESPN NL, bahwa sang pelatih adalah seorang diktator.
Klok kemudian mengklarifikasinya, mengatakan bahwa ada kesalahan dalam penerjemahan bahasa Belanda. Namun, pernyataannya sudah telanjur menyebar dan sampai ke telinga Shin Tae-yong.
Tangan kanan Shin Tae-yong, Kim Jong-jin, angkat bicara mengenai tuduhan Klok yang menyebut sang pelatih sebagai diktator.
Dalam wawancaranya di kanal YouTube Deddy Corbuzier, Kim menegaskan bahwa komentar tersebut adalah kebohongan.
"Itu sangat tidak benar, saya sendiri juga melihat berita itu, pada saat saya melihat berita tersebut, dan ketika saya tahu dan siapa berita ini berasal, saya langsung mengirim pesan padanya," ujarnya.
Kim bahkan menyebut Marc Klok sebagai satu-satunya pemain yang berani mengucapkan kebohongan di media tentang Shin Tae-yong.
“Diktator adalah diktator, dia mengakuinya bahwa 'ok, mungkin saya mengatakan sesuatu yang salah', dalam wawancaranya dengan Belanda,” tegas Kim.
Ia juga membantah tuduhan bahwa Shin Tae-yong adalah pelatih yang tidak terbuka terhadap diskusi.
“Yang saya tahu Coach Shin itu, pintunya yang selalu terbuka, dia selalu bilang ke para pemain 'kalau ada yang mau dibicarakan katakan pada saya', dia terbuka,” tambah Kim.
Ia juga mengkritik Klok karena komentarnya menyebabkan nama baik Shin Tae-yong menjadi sorotan negatif, bahkan sampai ke media Korea.
Meski diterpa berbagai kontroversi, perjalanan karier Marc Klok di Indonesia tetap bersinar.
Setelah sukses bersama PSM Makassar dan Persija Jakarta, kini ia menjadi andalan di lini tengah Persib Bandung.
Tak hanya itu, proses naturalisasinya juga menjadikan Klok sebagai pilar penting di Timnas Indonesia.
Namun, cerita ini menunjukkan bahwa perjalanan menuju kesuksesan tidak selalu mulus.
Dari kebohongan kepada klub lamanya hingga kontroversi dengan pelatih Timnas, Marc Klok membuktikan bahwa setiap keputusan membawa konsekuensi besar.
(anf)
Load more