tvOnenews.com - Pertandingan kelima Indonesia di putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 sudah di depan mata. Lawannya pun tak tanggung-tanggun, sang pemuncak klasemen Grup C, yakni Jepang.
Tentu ini bukanlah laga yang mudah untuk dijalani, mengingat Jepang bahkan hampir tak terkalahkan dalam empat pertandingan yang telah mereka jalani.
Di sisi lain, Indonesia masih menemani si juru kunci klasemen, China, dengan 3 poin dan bertengger di posisi kelima.
Demi bisa membuka peluang lolos ke putaran final Piala Dunia 2026, tentu ada target yang harus diraih di sisa pertandingan yang akan dimainkan oleh skuad Garuda.
Saat melawan Jepang, Manajer Timnas Indonesia, Sumardji, mengatakan bahwa target realistis diberikan kepada tim asuhan Shin Tae-yong tersebut. Di mana mereka harus bisa bermain dengan skor imbang, sehingga bisa mendapatkan tambahan 1 poin.
Meski demikian, hal itu juga masih terasa berat dan terdengar sulit. Namun, apa pun bisa terjadi, termasuk mencapai target tersebut atau bahkan melampauinya.
Apalagi, skuad Garuda akan bermain di rumah sendiri dengan dukungan suporter di lapangan nanti yang juga akan memompa semangat dari para pemain. Tentu, target skor imbang saat menghadapi Jepang mungkin saja bisa terealisasikan.
Namun, semangat saja tidak cukup. Sebab, juru taktik Timnas Indonesia, Shin Tae-yong harus bisa memasang strategi yang tepat, agar timnya paling tidak menahan imbang Jepang dalam laga yang akan digelar di Stadion Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Jumat (15/1//2024) mendatang.
Sebagai prediksi, Shin Tae-yong mungkin akan menerapkan permainan pragmatis kepada skuad Garuda yang ada di lapangan.
Caranya adalah dengan bermain long ball dan memastikan bisa memenangkan duel saat memeprebutkan bola, agar bisa menghindari prressing yang ketat dari pemain Jepang.
Dengan pola permainan seperti itu, tentu akan lebih efisien dan memperkecil kemungkinan terjadinya kesalahan di lini belakang, seperti salah passing, kehilangan bola, atau yang paling fatal adalah gol bunuh diri.
Skema bola mati juga bisa dimaksimalkan untuk bisa memanfaatkan peluang, agar dapat menembus pertahanan gawang Jepang.
Di sisi lain, perubahan formasi tampaknya juga harus dilakukan oleh Shin Tae-yong agar bisa menahan gempuran serangan dari lini tengah Jepang.
Tim Samurai Biru kini lebih sering menerapkan bermain menyerang dengan skema 3-4-3. Demi bisa mengimbangi formasi tim lawan, Shin Tae-yong bisa menerapkan skema yang sama, yakni 3-4-3 atau 3-5-2 kepada Timnas Indonesia.
Sekali mendayung, dua tiga pulau terlampaui. Hal itu juga yang mungkin akan terjadi, jika Timnas Indonesia menerapkan skema yang sudah dijelaskan sebelumnya.
Sebab, dua skema tadi bisa dilakukan untuk menahan gempuran dari lini tengah Samurai Biru sekaligus berubah jadi metode bertahan, apabila memang diperlukan.
Tak cuma lini belakang yang harus diperkuat, lini depan Timnas Indonesia juga harus memaksimalkan peluang untuk menciptakan gol, agar formasi tadi bisa berjalan sesuai rencana. (ism)
Load more