tvOnenews.com - Legenda timnas Indonesia, Ilham Jaya Kesuma mengungkapkan pandangannya soal timnas Indonesia di era kepelatihan Shin Tae-yong, menerangkan perbedaan sepak bola di jamannya.
Ilham Jaya Kesuma merupakan legenda timnas Indonesia yang sudah tidak asing lagi namanya bagi publik sepak bola tanah air.
Prestasi yang pernah dicatatkan mantan pemain Persita Tangerang itu meraih gelar top scorer Piala AFF 2004 dengan tujuh golnya.
Sejumlah klub besar di Liga Indonesia pernah dibela Ilham Jaya Kesuma, di antaranya Persisam Samarinda, Mitra Kukar, Sriwijaya FC.
Namun dirinya tak bisa jauh dari klub yang membesarkan namanya, Ilham sudah merumput dengan Persita Tangerang sejak tahun 1996 hingga terakhir di 2012.
Perkembangan timnas Indonesia di bawah asuhan Shin Tae-yong
Timnas Indonesia telah mengalami peningkatan drastis selama beberapa tahun terakhir di bawah asuhan Shin Tae-yong.
Skuad Garuda kini sedang bersaing di putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, sesuatu yang baru pertama kali terjadi dalam sejarah sepak bola Indonesia.
Selain itu, Timnas Indonesia U-23 juga tak ketinggalan membubuhkan prestasi dengan menembus babak empat besar Piala Asia U-23 2024 meski pada akhirnya gagal lolos ke Olimpiade Paris 2024.
Salah satu kunci kesuksesan Timnas Indonesia belakangan ini adalah karena gencarnya aktivitas PSSI menaturalisasi pemain keturunan.
Nama-nama seperti Thom Haye, Jay Idzes, Rafael Struick, Calvin Verdonk, Ragnar Oratmangoen dan Sandy Walsh kini menjadi tulang punggung Timnas Indonesia.
Jay Idzes, Justin Hubner, dan Rizky Ridho.
Timnas Indonesia juga telah melakukan upaya untuk regenerasi, dengan para pemain di bawah usia 20 tahun seperti Jens Raven, Welber Jardim, dan Amar Brkic dipastikan bisa menjadi bagian skuad Garuda di masa depan.
Tak hanya itu, potong generasi yang dilakukan oleh Shin Tae-yong memunculkan pemain-pemain muda berbakat seperti Marselino Ferdinan, Asnawi Mangkualam, Pratama Arhan, Rizky Ridho dan Ernando Ari.
Sementara itu, Ilham Jaya Kesuma memberikan tanggapan soal perkembangan timnas Indonesia di era kepelatihan Shin Tae-yong.
"Menurut saya sampai sejauh ini, kita harus mengakui, saya sebagai mantan pemain timnas juga, saya akuin (tim) ini yang terbaik," tuturnya dilansir youtube The Maple Media.
Mantan rekan setim Boaz Solossa di timnas Indonesia ajang Piala AFF 2004 itu mengaku bahwa timnas Indonesia era shin Tae-yong terbaik, terhitung dari era timnas dia.
"Dari jamannya saya tahun 1999 ikut itu, inilah yang paling terbaik, maksudnya timnas dari segi permainan, physical," tuturnya.
"Dan satu hal lagi, mereka masih muda-muda, masih panjang (kariernya)," tambahnya.
Ivar Jenner, Rafael Struick dan pelatih timnas Indonesia, Shin Tae-yong. (tvOnenews/Julio Trisaputra)
Dia membedakan timnas Indonesia di eranya, seperti dokter gizi tidak ada.
"Fisioterapi kita nggak ada, ada juga cuman urut tradisional, cuma itu fisioterapi kita nggak ada," terangnya.
"Timnas punya tukang urut, di bawa pergi setiap timnas main," jelasnya.
Timnas Indonesia di era Shin Tae-yong hingga timnas muda asuhan Nova Arianto, sangat disiplin dan ketat soal mengonsumsi makanan gizi.
Di mana hal itu disoroti juga oleh Ilham Jaya Kesuma, karena di jamannya tidak seperti itu.
"Sekarang sudah lengkap semua, dokter gizi dulu nggak ada, harus makan apa, nggak ada, bebas aja makannya," terangnya.
Kemudian, ada pelatih khusus striker, gelandang dan juga pelatih kiper timnas Indonesia.
"Dulu nggak ada pelatih striker, gelandang, kalau sekarang kan lengkap," paparnya. (ind)
Baca artikel terkini dari tvOnenews.com selengkapnya di Google News, timnas Indonesia
Load more