tvOnenews.com - Sejak ditangani pelatih asal Korea Selatan, Shin Tae-yong, performa dari Timnas Indonesia terus menunjukan progres peningkatan baik dalam hal kualitas permainan maupun prestasi.
Shin Tae-yong yang pertama kali datang pada tahun 2019 silam, berhasil membantu performa Timnas Indonesia terus meningkat.
Bersama dengan PSSI selaku federasi Sepak Bola, STY melakukan banyak cara demi meningkatkan prestasi Timnas Indonesia.
Timnas Indoenesia (Sumber : AFC)
Diawali dengan memotong generasi Timnas Indonesia dan mulai mengorbitkan nama-nama seperti Asnawi Mangkualam, Marselino Ferdinan, Pratama Arhan, dan Witan Sulaeman dari usia muda.
STY dan PSSI juga mulai gencar melakukan naturalisasi para pemain keturunan Indonesia yang bermain di Eropa.
Nama-nama seperti Justin Hubner, Elkan Baggott, Ivar Jenner, Rafael Struick Nathan Tjoe A On, Ragnar Oratmangoen hingga Jay Idzes kini mulai menjadi pemain andalan STY untuk Timnas Indonesia.
Kombinasi antara pemain lokal dan naturalisasi yang dilakukan STY terbukti berhasil membuat Skuad Garuda semakin kuat.
Kehadiran Shin Tae-yong sendiri membuat banyak pemain keturunan di Eropa yang menyatakan minatnya untuk membela Timnas Indonesia.
Namun ternyata ada sejumlah pemain keturunan Indonesia yang sebelumnya menolak tawaran bermain untuk Skuad Garuda dan beberapa diantaranya kini justru ingin membela Timnas Indonesia.
Ole Romeny. (instagram/Ole Romeny)
Pertama ada penyerang keturunan Indonesia yang saat ini bermain untuk FC Utrecht yakni Ole Romeny.
Pemain yang berusia 23 tahun itu memiliki darah keturunan dari sang nenek yang lahir di Medan, Sumatera Utara.
Ole Romeny sempat digadang-gadang akan dinaturalisasi demi menambah daya gedor dari Timnas Indonesia.
Dengan koleksi 11 gol di musim lalu, Ole Romeny sangat cocok untuk mengisi kekosongan di lini depan Timnas Indonesia dalam beberapa waktu terakhir.
Bahkan Ole sempat mengatakan kalau ia sempat melakukan kontak dengan Ketua Umum PSSI Erick Thohir untuk kemungkinan tampil bagi skuad Garuda.
Pemain FC Twente, Mees Hilgers. (FC Twente)
Selanjutnya ada Mees Hilgers, pemain yang berhasil membuat Shin Tae-yong kepincut dengan performanya.
Pemain yang saat ini berusia 22 tahun itu saat ini membela klub peserta Eredivisie, Twente FC.
Bahkan PSSI dikabarkan sempat memberikan tawaran kepada Mees Hilgers untuk membela Timnas Indonesia pada tahun 2021 silam.
Mees Hilgers sebetulnya cukup tertarik membela Timnas Indonesia, tapi keluarganya justru tak merestui sang anak untuk pindah kewarganegaraan.
Kegagalan mendapatkan Mees Hilgers tak membuat Shin Tae-yong menyerah begitu saja, ia pun mencari alternatif pemain keturunan lainnya dan akhirnya mendapatkan Jordi Amat.
Pemain keturunan Indonesia, Kevin Diks. (Instagram @kevindiks2)
Kemudian ada pemain yang membela klub Denmark, FC Copenhagen, Kevin Diks yang sempat dilirik PSSI pada awal Februari 2022 silam. Kevin sendiri diketahui memiliki darah keturunan Indonesia-Belanda.
Kevin Diks adalah bek kanan berumur 25 tahun yang memiliki darah Indonesia-Belanda dan sempat mencuri perhatian suporter Timnas Indonesia saat dirinya mengomentari unggahan foto instagram dari Marc Klok (berisi foto kebersamaan para pemain Timnas Indonesia).
Namun sayang, kabarnya Kevin menolak tawaran main bersama Timnas Indonesia karena alasan keluarga.
Zico Soree (sumber: PSSI)
Terakhir ada nama Zico Soree yang kembali menjadi perbincangan sebagai pemain yang harus dinaturaliasasi.
Hal itu berkat penampilan impresif Zico Soree bersama dengan klubnya saat ini, Willem II U21.
Zico Soree bukan pemain asing bagi pecinta sepak bola Tanah Air karena sempat ikut trial di Timnas Indonesia U-20 pada 2022 silam.
Saat itu, Zico Soree berkesempatan untuk mengikuti pemusatan latihan (TC) Timnas Indonesia U-20 di Spanyol.
Pemain berposisi penyerang ini datang bersama Rafael Struick dari Belanda yang juga mengikuti trial untuk dinaturalisasi.
Setelah melihat performa keduanya, STY akhirnya memutuskan untuk mencoret Zico Soree dari daftar calon pemain naturalisasi.
(ind/akg)
Load more