Kesaksian Rahmad Darmawan saat Final SEA Games 2011 Melawan Malaysia, Akui Faktor Ini Menjadi Kekalahan Garuda ...
- Antara
tvOnenews.com - Mantan pelatih timnas Indonesia U-23, Rahmad Darmawan menceritakan momen final SEA Games 2011 saat Indonesia kalah dari Malaysia.
Momen kekalahan Indonesia di final SEA Games 2011 itu masih membekas bagi pecinta sepak bola tanah air, terutama sang pelatih yakni Rahmad Darmawan.
Kilas balik, timnas Indonesia U-23 yang diarsiteki oleh Rahmad Darmawan tampil gemilang melaju ke babak final usai menundukkan Vietnam di semifinal.![]()
Punggawa Garuda, Titus Bonai saat timnas Indonesia vs Vietnam di SEA Games 2011. (VIVAnews/Fernando Randy)
Tim nasional yang diisi oleh Okto Maniani, Andik Vermansyah, dan Titus Bonai berhasil mengalahkan Vietnam dengan skor akhir 2-0.
Kemudian bertemu Malaysia di final, sayangnya tren positif yang diraih oleh Garuda Muda harus terhenti setelah kalah dari Malaysia lewat adu penalti.
Rupanya ada kisah di balik kekalahan timnas dari Malaysia, hal itu disampaikan langsung oleh sang juru taktik tim Garuda Muda saat itu, Rahmad Darmawan.
Rahmad Darmawan ungkap faktor kekalahan timnas Indonesia dari Malaysia di Final SEA Games 2011
Rahmad Darmawan atau Coach RD diketahui menjadi pelatih timnas Indonesia U-23 di SEA Games dua kali, pada tahun 2011 dan tahun 2013.
Di mana dirinya berhasil mempersembahkan dua medali perak bagi Garuda Muda.
"Saya waktu itu menangani tim nasional U-23 di SEA Games dua kali, 2011 dan 2013. Dua-duanya kita masuk final, dua-duanya dapat perak," ungkapnya dilansir youtube Sport77.
"Dua-duanya gagal di final, satu kalah di penalti, yang satunya kita kalah 1-0 lawan Thailand di Myanmar," terangnya.
Mantan pelatih Arema ini mengatakan bahwa dirinya tidak pernah menjadi pelatih timnas senior.
"Tidak pernah menjadi head coach permanen (timnas senior), hanya caretaker itu ketika proses dari Wim Rijsbergen," tuturnya.
Coach RD menceritakan bahwa dirinya saat itu dipercaya asisten pelatih timnas di era Wim Rijsbergen.
"Saya sebagai asisten beliau saat itu belum datang, sehingga saya menjadi caretaker asistennya," ungkapnya.
"Sama ketika ada proses perpindahan dari Coach Manuel Blanco ke Wim Rijsbergen belum datang, nah saya juga menjadi caretaker di sana," jelasnya.![]()
Coach Rahmad Darmawan.
Load more