tvOnenews.com - Timnas Indonesia akan mengikuti turnamen Toulon yang kini berganti nama menjadi Maurice Revello di Prancis pada 3-16 Juni 2024 mendatang.
Timnas Indonesia kembali mengikuti turnamen usia muda non FIFA paling bergengsi di dunia ini.
Turnamen yang sudah ada ratusan tahun ini diadakan setiap tahun dengan mempertemukan timnas dari berbagai negara tanpa melihat negara tersebut berasal.
Turnamen ini pun sangat bergengsi di mata dunia, bahkan Vietnam sempat iri karena Timnas Indonesia yang dipilih untuk menggantikan Arab Saudi yang mengundurkan diri dari turnamen.
Turnamen ini akhirnya kembali digelar untuk ketigakalinya setelah sempat berhenti akibat pandemi Covid-19.
Dalam edisi 2024 kali ini, turnamen ini mendapatkan perhatian dari ratusan pencari bakat untuk mengawasi para pemain U-23 yang bermain.
Dikutip dari laman 20 Minutes, turnamen Toulon akhirnya kembali digelar pada 2022 setelah absen karena pandemi.
Saat itu Manajer Komunikasi Turnamen Toulon, Amayes Brahmi menyebut setidaknya ada 720 permintaan akreditasi dari para pencari bakat.
"Biasanya hanya 350 permintaan akreditasi, tapi meningkat jauh setelah dua tahun turnamen ini terhenti. Semua klub besar pun telah mengajukan permintaam meski tentu tidak semuanya hadir," kata Amayer Brahmi.
Brahmi menyebut beberapa nama klub yang sudah memastikan hadir diantaranya klub Prancis seperti Lyon dan Olympique de Marseille, serta klub Eropa lain dari mulai Borussia Dortmund, Manchester United, West Ham, hingga Newcastle United.
Menurut Brahmi, turnamen ini menjadi salah satu jalan pintas untuk mendapatkan talenta muda dari negara yang tak bisa mereka datangi.
Menurutnya, dari negara-negara inilah klub besar bisa mencari pemain yang bisa besar di masa depan.
"Kami lebih suka melihat negara-negara sepak bola lain (selain Eropa) negara-negara kecil yang kami tahu jauh lebih sedikit (dari sorotan), hari ini pemain besar bisa berasal dari mana saja, tidak boleh ada negara yang diabaikan," kata Brahmi.
Hal tersebut pun diakui oleh pencari bakat bagi klub Prancis Chamois Niortais, Faouzi Djedou.
Dia mengaku puas dengan tingginya level persaingan di turnamen ini meski beberapa negara seperti Brasil, Inggris dan Jerman tidak berpartisipasi.
"Turnamen ini didgelar di akhir musim dan banyak pemain yang sudah bermain 30-40 laga musim ini jadi itu tak mudah, tapi dengan dua tahun absen, tentu ini jadi angin segar," kata Djedou. (hfp)
Load more