Jadi Pemain Naturalisasi Meski Blijvers, Maarten Paes Ungkap Betapa Besar Kebanggaan Sang Nenek untuk Indonesia
- Kanwil Kemenkumham DKI Jakarta
tvOnenews.com - Maarten Paes resmi menjadi warga negara Indonesia meski tak ada sedikit pun darah Indonesia yang mengalir padanya.
Berbeda dari Ragnar Oratmangoen, Maarten Paes ternyata tak memiliki satu tetes pun darah Indonesia.
Namun dia masih bisa melalui proses naturalisasi karena neneknya yang lahir dan besar di Indonesia alias blijvers atau orang Indo.
Maarten Paes pun menceritakan kisah sedih neneknya yang lahir di Kediri dan menjadi korban Perang Dunia II.
Pemain FC Dallas ini tengah merampungkan proses perpindahan federasi dan mengurus paspor Indonesia supaya bisa bergabung denga skuad Merah Putih di Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia pada Juni mendatang.
Pemain berposisi kiper ini pun menjelaskan asal-usul keturunannya. Termasuk peran sang nenek mengambil andil yang sangat besar di balik keputusannya bersedia dinaturalisasi.
Maarten Paes mengatakan bahwa neneknya merupakan seorang Blijvers yang lahir di Pare, Kediri, Jawa Timur.
Ia menceritakan bahwa neneknya pernah lahir dan tinggal di Indonesia sekitar lima hingga enam tahun sebelum menjadi korban Perang Dunia II.
Pasca Perang Dunia II berkecamuk membuat nenek Maarten Paes harus mengungsi dan tinggal di kamp pengungsian Spanyol-Jepang. Dirinya juga menyebutkan bahwa sang nenek harus kehilangan ibunya di masa Perang Dunia II.
Sebagai informasi, Blijvers merupakan seorang pendatang dari Eropa yang lahir dan menetap di Hinda-Belanda (Indonesia).
"(Nenek saya) lahir dan tinggal di sana (Indonesia) selama lima, enam tahun. Lalu, ada Perang Dunia II pecah dan kemudian selama beberapa tahun dia berada di kamp-kamp Spanyol-Jepang," kata Maarten Paes dikutip dari kanal YouTube resmi FC Dallas pada Minggu (5/5/2024).
Meski menjadi korban perang hingga harus mengungsi dan kehilangan ibunya, ternyata nenek Marteen Paes sangat mencintai Indonesia.
"Itu adalah bagian dari sejarah dan dia bersyukur atas waktunya di sana (Indonesia), terutama sebelum perang. Saat perang dia kehilangan ibunya (buyut Maarten Paes). Dia hormat pada bangsa dan negara dan itu berpengaruh besar ke saya, jadi itulah mengapa ada penghargaan untuknya," tambahnya.
Load more