tvOnenews.com - Program naturalisasi sedang gencar dilakukan oleh PSSI, terutama sejak Erick Thohir menjadi Ketua Umum PSSI. Untuk mengarungi berbagai kompetisi dari Timnas Indonesia.
Terbaru, Timnas Indonesia baru saja tersingkir di babak 16 besar Piala Asia 2023 setelah disikat Australia di Stadion Jassim Bin Hamid, Minggu (28/1/2023) malam WIB.
Meski akhirnya harus kalah dengan telak dari Australia, posisi Indonesia dipastikan tidak akan turun di ranking FIFA.
Timnas Indonesia di Piala Asia. (PSSI)
Menurut situs yang menghitung poin FIFA, Footy Rankings, Indonesia akan tetap berada di posisi 142.
Posisi tersebut didapat karena Indonesia sebelumnya berhasil menambah poin saat menghadapi Vietnam.
Indonesia saat ini memiliki poin sebesar 10722.66 dan berada di peringkat ke-142.
Timnas Indonesia melakoni 4 laga di sepanjang gelaran Piala Asia 2023 dengan hasil, Indonesia - Irak (1-3), Indonesia - Vietnam (1-0), dan lawan terakhir adalah Jepang dengan skor 1-3.
Kemudian di babak 16 besar harus bertemu dengan perwakilan grup B yakni Australia dan terhenti langkahnya usai kalah 4-0.
Apakah proses naturalisasi menggunakan uang?
Tenaga Ahli Kemenpora bidang Diaspora Hamdan Hamedan menerangkan soal proses naturalisasi dari pemain keturunan yang membela timnas Indonesia asuhan Shin Tae-yong.
Hamdan sebagai sosok yang berperan di balik proses naturalisasi pemain-pemain keturunan Timnas Indonesia.
Hamdan Hamedan terlibat membantu proses naturalisasi dari beberapa pemain keturunan yang kini telah membela Timnas Indonesia.
"Terlibat membantu, jadi itu kerja sama tim ya, tim legal PSSI waktu saya masih di PSSI. Waktu itu ada Jordi Amat, Sandy Walsh, Shayne Pattynama, Rafael Struick, dan Justin Hubner," ujarnya dilansir Youtube Nalar TV Indonesia.
Hamdan memang bukan orang baru di antara diaspora Indonesia. Dia sempat mengemban jabatan sebagai Direktur Eksekutif di Indonesian Diaspora Network-United sebelum akhirnya diminta PSSI bergabung sebagai utusan untuk mengurus pemain keturunan.
Hamdan Hamedan bersama Ivar Jenner. (Instagram/Hamdan Hamedan)
Kemudian Tenaga Ahli Kemenpora itu menceritakan bahwa Elkan Baggott anak kewarganegaraan ganda terbatas.
"Jadi dia memang mempunyai KTP sejak awal," paparnya.
"Jadi dalam prosesnya dia bukan naturalisasi?" tanya Bung Towel.
"Bukan naturalisasi," tanya Hamdan Hamedan.
Tak sampai disitu, Bung Towel kemudian bertanya apakah dalam proses naturalisasi itu harus menggunakan uang atau tidak.
Merespons pertanyaan tersebut, Hamdan secara pribadi tidak pernah menawarkan uang kepada mereka, terutama ketika mengurus-urus.
"Pendekatannya personal aja, ada proyek apa, kita ada kompetisi apa, dan kadang-kadang memang ada pemain yang memang, contoh seperti Justin ya," paparnya.
"Pemain itu ketika kita berbicara sama dia, dia langsung mengatakan iya saya mau main buat Indonesia, belum saya tawari padahal." tuturnya.
Hamdan mengaku saat itu baru memperkenalkan diri sebagai utusan khusus PSSI, tapi Justin Hubner telah menyatakan bersedia bermain untuk timnas Indonesia.
"Dia langsung mengatakan,'saya sebetulnya ingin sekali bermain buat Indonesia, tapi saya ingin kamu berbicara dengan ayah, ibu, dengan agen saya,' oke kalau gitu route-nya yang kita lakukan," imbuhnya.
Berbeda halnya dengan calon pemain naturalisasi lainnya seperti Ragnar Oratmangoen.
"Ada juga pemain seperti Ragnar Oratmangoen, misalnya yang tiba-tiba kontak saya dan mengatakan ingin membela timnas Indonesia," tambahnya.
Calon pemain naturalisasi timnas Indonesia, Ragnar Oratmangoen. (Fortu)
Salah satu pemain keturunan yang cocok masuk skuad Garuda adalah Ragnar Oratmangoen, ia kini bermain untuk Fortuna Sittard di Eredivisie Belanda.
Ragnar Oratmangoen merupakan salah satu pemain keturunan yang memiliki darah Indonesia dari kakeknya.
Bahkan Ragnar Oratmangoen sempat masuk kedalam daftar nama pemain yang diajukan oleh STY untuk di naturalisasi agar bisa membela Tim Nasional Indonesia.
Ragnar dinilai menjadi sosok yang sangat tepat untuk memperkuat daya serang Timnas Indonesia mengingat ia berposisi sebagai seorang penyerang tengah.
Sebagai informasi, tim Garuda selanjutnya bakal mengikuti Piala Asia U-23, sebagian besar dari skuad merah putih itu telah bermain di timnas senior Piala Asia 2023.
Gelaran Piala Asia U-23 Qatar akan berlangsung pada 15 April - 3 Mei 2024 mendatang. (ind)
Baca artikel terkini dari tvOnenews.com selengkapnya di Google News, Klik di sini
Load more