tvOnenews.com - Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong merasa dirugikan dengan keputusan wasit yang meloloskan offside Irak menjadi gol kedua bagi Singa Mesopotamia.
Laga yang digelar di Stadion Ahmed bin Ali pada Senin (15/1/2024) itu berakhir dengan skor 1-3 untuk kemenangan Irak. Namun terdapat gol kontroversial yang membuat Shin Tae-yong geram.
Gol kontroversial yang dimaksud terjadi di menit ke-45+7. Sebelum Osama Rashid menceploskan bola ke gawang Ernando Ari, terdapat momen pemain Irak terperangkap offside.
(Foto: Tangkapan layar)
Shin Tae-yong pun terlihat melayangkan protes keras ke wasit keempat Gulmurodi Sadullo asal Tajikistan. Wasit utama Tantashev Ilgiz asal Uzbekistan pun sempat menghentikan pertandingan.
Namun sayang, keputusan akhirnya tetap menjadi gol yang sah untuk Irak. Keputusan kontroversial itu kemudian menjadi bahan perbincangan di sosial media.
Di X, kinerja wasit dan asisten wasit VAR menjadi sorotan. Di pertandingan Indonesia vs Irak ini yang bertindak sebagai wasit VAR adalah Salman Ahmad Falahi (Qatar) dan asisten wasit VAR Sivakorn Pu-Udom (Thailand).
Warganet menuding Sivakorn Pu-Udom yang berasal dari negara Asia Tenggara mempunyai sentimen tersendiri terhadap Indonesia. Namun tudingan tersebut tidak berdasar.
Pihak timnas Indonesia sendiri melalui manajer Endri Erawan telah melayangkan surat resmi ke AFC. Seusai pertandingan form protes langsung diserahkan ke match commissioner.
"Setelah pertandingan, kami resmi protes keras pada AFC terkait disahkannya gol kedua Irak," kata Endri dalam pernyataan pers yang diterima tvOnenews, Selasa (16/1/2024).
(Foto: PSSI)
"Saya mengucapkan selamat kepada Irak, kami tampil baik melawan tim yang tangguh, perbedaan teknik menentukan keseimbangan yang menguntungkan mereka," ungkap Shin Tae-yong dalam konferensi pers seusai pertandingan.
Juru taktik asal Korea Selatan itu Shin menyinggung soal teknologi offside semi-otomatis (SAOT) yang digemborkan AFC bisa menekan kesalahan keputusan offside.
"Gol kedua jelas-jelas berasal dari posisi offside dan menurut saya hal itu mengejutkan untuk turnamen sebesar Piala Asia meskipun terdapat teknologi offside dan VAR," kata Shin.
"Kami menerima kekalahan itu, tapi saya tegaskan bahwa gol kedua diragukan dan itu berdampak pada kami. Saya merasa kecewa dan malu karena gol itu dihitung," imbuhnya.
Shin Tae-yong pun menyebut hasil ini lebih baik dibandingkan pertemuan melawan Irak pada Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia pada November lalu (1-5).
"Kami berupaya meningkatkan penampilan kami melawan Irak dibandingkan dengan penampilan sebelumnya saat Kualifikasi Piala Dunia, kami tampil baik meski kalah," ujarnya.
(Foto: Tangkapan layar)
Mantan pelatih Korea Selatan itu menyadari kekalahan di laga perdana ini mungkin membuat sulit langkah timnas garuda untuk lolos ke 16 besar. Apalagi masih ada tim kuat Vietnam dan Jepang yang menanti.
Shin Tae-yong bawa-bawa pengalamannya tumbangkan Jerman 2-0
Namun kondisi sulit ini tak membuat pelatih asal negeri ginseng itu berkecil hati. Pasalnya ia pernah mengalami kondisi yang lebih sulit yakni ketika Shin memimpin tim Korea Selatan di Piala Dunia 2018.
"Kekalahan kami mungkin membuat sulit perjalanan kami untuk lolos ke 16 besar, masih ada tim kuat Vietnam dan Jepang," ungkap Shin Tae-yong.
"Tetapi, saya punya pengalaman sebagai pelatih di Piala Dunia 2018 Rusia. Tidak ada yang menyangka kami menang melawan Jerman," imbuhhnya.
Pelatih berusia 53 tahun ini pun menegaskan bahwa laga selanjutnya kontra Vietnam akan menjadi amat penting untuk menentukan langkah Indonesia di Piala Asia 2023.
Dapatkan artikel-artikel menarik lainnya dengan ‘follow’ atau mengikuti tvOnenews.com di sini, Google News.
(amr)
Load more