tvOnenews.com - Cium tangan kepada wasit sebelum berlaga dan sujud syukur kala mencetak gol merupakan wujud reformasi sepak bola berbasis budaya yang berhasil diterapkan Indra Sjafri di skuad Timnas Indonesia kelompok umur asuhannya.
Dengan budaya tersebut Indonesia sempat mencuri perhatian dunia. Pelatih asal Sumatera Barat itu kemudian menceritakan bagaimana awal mula cium tangan wasit dan selebrasi sujud syukur tercetus.
Saat awal-awal ditunjuk sebagai pelatih Timnas Indonesia usia muda, Coach Indra Sjafri awalnya hanya menerima daftar pemain yang kebanyakan berasal dari wilayah DKI Jakarta saja.
Tak puas dengan komposisi materi pemain tersebut, Indra Sjafri melakukan blusukan sampai ke daerah-daerah mencari pemain muda berkualitas, yang mewakili hampir setiap wilayah Indonesia mulai dari Papua hingga Sumatera.
Singkat cerita, ditemukanlah tim Evan Dimas dan kawan-kawan yang akhirnya berhasil meraih gelar juara di Piala AFF U-19 setelah penantian 22 tahun.
“Tim itu juga yang kayak mempersatukan, memunculkan semangat baru di tahun 2013. Dulu orang nggak memperhitungkan timnas kelompok umur. Orang nggak minat jadi pelatih tim kelompok umur,” kata Indra Sjafri dalam tayangan Youtube Helmy Yahya Bicara, dikutip Senin (11/12/2023).
“Saya berpikir sepak bola itu kan bukan hanya bicara kalah dan menang. Ada nilai-nilai lain yang harus kita sampaikan di antaranya persatuan, respect, kebersamaan, dan lain-lain,” imbuhnya.
Maka dari itu Indra Sjafri mengajarkan mencium tangan kepada wasit sebelum pertandingan sebagai bentuk hormat. Kemudian melakukan selebrasi syukur sesuai dengan agamanya masing-masing.
“Muslim sujud syukur, hindu dengan cara dia, kristen pun demikian. Itu menunjukkan kultur kita,” ujar pelatih yang kini ditunjuk direktur teknik PSSI itu.
“Kan nyaman banget melihatnya itu. Adem. Ada yang lebih dari sepak bola. Jangan kita sibuk membangun industrinya tapi lupa sama kultur lokalnya,” imbuhnya.
Kebiasaan mencium tangan wasit dan sujud syukur itu pun viral dan mendunia. Sejumlah wasit internasional mengaku takjub, sementara beberapa klub lain juga meniru.
Adapun soal pemain Timnas Indonesia U-17 yang pada Piala Dunia U-17 melakukan joget TikTok, Indra Sjafri pun memberikan komentarnya.
“Kita memang harus berperang dengan pengaruh-pengaruh luar. Ini kan anak-anak usia 17 dan mereka labil. Saya yakin Coach Bima memberikan edukasi kepada para pemain,” katanya.
“Tapi mungkin ada pengaruh dari luar, mungkin pemain yang mereka idolakan selebrasinya dan mereka anggap itu baik,” tambah Indra Sjafri.
(amr)
Temukan artikel menarik tvOnenews.com lainnya di sini, Google News.
Load more