Dituduh Anti Pemain Keturunan dan Ada Titipan di Timnas Indonesia U-17, Bima Sakti Akhirnya Angkat Bicara
- tvOnenews.com/Julio Trisaputra
tvOnenews.com - Skuad Timnas Indonesia U-17 yang dilatih oleh Bima Sakti gagal meraih satu pun kemenangan di fase grup Piala Dunia U-17. Hasil itu menjadikan mereka tak lolos ke babak 16 besar, padahal status mereka sebagai tuan rumah.
Hal itu tentunya memancing beragam reaksi dari para pecinta sepak bola Indonesia. Salah satunya muncul tudingan bahwa Bima Sakti anti pemain keturunan dan ada pemain titipan di skuadnya.
Pelatih berusia 47 tahun itu kemudian juga ditanya adakah pemain kesayangan yang ia spesialkan di Piala Dunia U-17 ini.
“Nggak ada. Sama semuanya, kalau mereka salah ya kami arahkan,” ungkap Bima kepada Helmy Yahya dalam tayangan Youtube Bebas Podcast Id, dikutip Selasa (28/11/2023).
Begitu juga soal tuduhan bahwa ada pemain titipan di skuad Timnas Indonesia U-17, Bima Sakti dengan tegas membantah.
“Nggak ada pemain titipan. Saya juga ingin menang, karena sepak bola kan kelihatan, nggak bisa dipaksakan kalau memang dia nggak bagus,” katanya.
Selanjutnya Bima Sakti ditanya soal anti pemain diaspora dan lebih senang pemain lokal, sosok legenda Timnas Indonesia itu menjawab.
“Nggak, lah. Kalau memang diaspora ingin hadir di Indonesia harus punya kontribusi yang lebih daripada pemain yang lain,” ujar Bima Sakti.
“Kemampuannya harus di atas rata-rata, kalau ngambil pemain (diaspora) dengan kualitas setara kasihan para pemain lokal,” imbuhnya.
Sebab secara tidak langsung itu bisa mengubur mimpi pesepakbola muda Indonesia yang sudah ikut sekolah atau akademi, mereka juga ingin main di Timnas.
“Kalau kualitasnya sama, ya kita pilih yang lokal,” tegasnya.
Adapun pemain Timnas Indonesia U-17 di Piala Dunia U-17 ini diambil dari skuad yang memenangkan Piala AFF U-16 2022, seleksi di 12 kota besar se-Indonesia, program Gadura Select, dan 2 pemain diaspora dari 10 lebih pemain yang diseleksi.
Bima juga menceritakan bahwa ada satu lagi pemain diaspora yang sebenarnya menarik hatinya, yakni Chow Yun Damanik.
Namun sayang dia terkendala urusan administrasi sehingga sulit dikejar pendaftarannya.
Load more