Iran, Tekanan Pemerintah, Demonstrasi HAM, dan Piala Dunia 2022
- antara
Doha, Qatar – Tim nasional Iran harus bisa lebih fokus di Piala Dunia 2022. Kondisi politik dalam negeri dan kekalahan telak pada laga pertama jadi tantangan besar di Qatar.
Iran memulai Piala Dunia 2022 di Qatar dengan cara sulit. Kehilangan kiper utama, Alireza Beiranvand, merepotkan Team Melli saat melawan tim kuat Inggris pada pertandingan pertama Grup B hingga Tim Persia luluh-lantak dengan kekalahan telak 2-6.
Tantangan Fokus Iran di Piala Dunia
Tapi kekalahan pun seperti jadi akhir yang getir setelah Iran mengawali penampilan dengan kemunculan kontroversial. Para pemain berdiri tanpa ekspresi saat lagu kebangsaan sebelum pertandingan. Rumor berkembang bahwa Team Melli menunjukkan solidaritas pada situasi dalam negeri.
Sikap Mehdi Taremi dan kawan-kawan sebagai bentuk dukungan kepada pengunjuk rasa anti-pemerintah. Seperti rakyat, pemain marah karena kematian seorang perempuan berusia 22 tahun, Mahsa Amini, yang tewas di ruang tahanan.
Demonstrasi pecah di Iran. Para pendukung Hak Asasi Manusia (HAM) mengkritik keras pemerintah yang bertidak sewenang-wenang. Aktivis mencerca kelompok Syiah yang bersikap tidak adil terhadap puak minoritas Kurdi.
Pada Kamis, 24 November 2022, pihak berwenang Iran menangkap seorang mantan pemain tim nasional asal Kurdi yang mendukung protes. Voria Ghafouri, yang 28 kali membela Iran hingga 2019, menghadapi tuduhan menyebarkan "propaganda" melawan negara.
Kepala HAM Persatuan Bangsa-Bangsa, Volker Turk, mengatakan bahwa aparat pemerintah telah menangkap sekitar 14.000 orang, termasuk anak-anak. PBB juga mencatat, Iran menjatuhkan hukuman mati terhadap enam demonstran karena turut melakukan aksi protes.
Bantah Ada Tekanan dari Pemerintah
Namun striker Iran, Mehdi Taremi, membantah timnya berada "di bawah tekanan" pemerintah setelah memilih tidak menyanyikan lagu kebangsaan sebelum pertandingan pertama Piala Dunia 2022.
"Saya tidak suka membahas masalah politik tetapi kami tidak berada di bawah tekanan apa pun," kata Taremi dalam konferensi pers menjelang pertandingan keduanya di Grup B melawan Wales.
"Saya tahu pertanyaan semacam ini akan diajukan tetapi apa pun yang saya katakan, itu tidak masalah karena sejumlah orang akan menulis apa pun yang ingin mereka tulis," tambah Taremi.
Load more